TERITORIAL.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut langsung Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis pagi (23 Oktober 2025).
Kunjungan ini menjadi simbol penguatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil, yang mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama strategis di berbagai bidang.
Kedatangan Presiden Lula
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal iring-iringan kendaraan Presiden Lula sejak ia berangkat dari hotel hingga tiba pukul 10.00 di Istana Merdeka untuk prosesi penyambutan
Setibanya di lokasi, Prabowo menunggu di pintu utama Istana Merdeka untuk menyambut langsung kedatangan tamunya.
Upacara Kehormatan
Keduanya berjabat tangan dan berpelukan hangat sebelum menuju halaman depan untuk mengikuti upacara penyambutan resmi.
Selama prosesi, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan dan kedua pemimpin memeriksa pasukan kehormatan.
Setelah itu, Prabowo memperkenalkan para anggota Kabinet Merah Putih, sementara Lula memperkenalkan jajaran menteri yang mendampinginya.
Beberapa di antaranya ialah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Pertemuan dan Diskusi Bilateral
Usai upacara, kedua presiden berfoto bersama di Ruang Kredensial, menandatangani buku tamu dan mengadakan pertemuan empat mata di ruang kerja Presiden.
Selanjutnya, delegasi kedua negara melanjutkan pembicaraan bilateral yang membahas berbagai isu strategis, termasuk rencana perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Brasil.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pernyataan pers bersama yang menegaskan komitmen kedua negara memperkuat kerja sama ekonomi dan diplomatik.
Kunjungan Presiden Lula ke Indonesia juga menjadi kunjungan balasan atas lawatan Presiden Prabowo ke Brasil pada 9 Juli 2025, yang bertujuan mempererat hubungan strategis antarnegara berkembang di dua benua.
Dorongan Kemandirian Perdagangan Global
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva juga menegaskan bahwa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia dan Brasil, harus berani membangun sistem perdagangan global yang lebih mandiri.
Ia mendorong kedua negara untuk melepaskan ketergantungan pada kekuatan besar dunia dan menciptakan kerja sama yang setara serta saling menguntungkan.
Presiden Lula menegaskan komitmen Brasil dan Indonesia untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, hingga kebudayaan dan politik.
Kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama tersebut harus berjalan berdasarkan kemandirian dan solidaritas antarnegara berkembang, bukan dominasi ekonomi global yang ditentukan oleh satu kekuatan besar.

