Jakarta, Teritorial.com – Zita Anjani, putri Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memicu amarah publik usai mengunggah foto kopi yang diduga terafiliasi dengan Israel Penjajah di Mekkah. Unggahan kopi tersebut langsung diserbu warganet yang selama ini ramai memboikot produk tersebut.
Bukannya introspeksi diri, Zita Anjani justru mengunggah klarifikasi yang terkesan tone deaf, dan bebal. Zita menilai masyarakat yang menghujatnya ramai memboikot suatu produk hanya karena ikut-ikutan trend semata.
Zita Anjani pun menantang masyarakat untuk mengganti semua produk yang diduga terafiliasi dengan Israel Penjajah di rumah masyarakat masing-masing. Zita merasa masih banyak produk yang terafiliasi dengan Israel Penjajah yang digunakan masyarakat Indonesia.
“Sekalian aja tuh ganti semua brand yang biasa kalian pake, jadi pake produk lokal semua, gimana? Buat perubahan lewat jalur ekonomi, bukan sekadar komentar penuh emosi,” ujar Zita Anjani.
“Nge-boikot satu brand karena ikut-ikutan gak bikin kalian semua jadi paling keren, coba dong terapin juga ke kehidupan kalian sehari-hari,” katanya menambahkan.
Zita juga turut nyinyir ke masyarakat yang masih menggunakan Instagram. Apalagi menurutnya Instagram adalah produk Zionis.
Sikap Zita yang tone deaf dan justru meremehkan aksi boikot produk Israel Penjajah yang dilakukan masyarakat Indonesia ini makin membuat marah publik. Tak sedikit yang berbondong-bondong menjelaskan kembali makna dari boikot, adapula yang menyenggol Zulhas untuk bisa mendidik putrinya dengan baik.
“Foto depan ka’bah tapi nyinyirin org yg membela palestina,oiyaaa jngan2 itu ka’bah gak keliatan sama mbak nyaa yaa wkwkwk soalnyaa di tmpat suci malah nyinyir!” ujar akun @ind***.
“Yang Terhormat Pak @zul.hasan tolong ajarkan Putri tercintanya untuk mengenal genosida di Plstn, termasuk bagaimana efek Boikot itu bekerja untuk bisa menghentikan perang. Atau bahkan Bapak pun juga tutup mata?” kata @nana***.
Boikot adalah tindakan jihad yang sah
Ishom El Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang mengungkapkan bahwa bikot ekonomi sebagai perlawanan terhadap negara yang menindas, sekaligus memperjuangkan masyarakat yang tertindah agar mendapatkan kemerdekaan adalah jihad yang sah bagi kaum muslim.
Ishom juga mencontohkan boikot yang seperti jihad adalah memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel Penjajah. Bahkan ada beberapa produk yang terang-terangan membantu Israel Penjajah melakukan pembantaian terhadap warga Gaza di Palestina.
Cara boikot bisa disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan pihak yang menyerukan boikot. Apalagi tujuan utama boikot adalah untuk memberi tekanan dan pengaruh secara ekonomi serta politik ke negara yang diboikot agar mereka tunduk kepada hukum internasional.
Boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel Penjajah adalah tindakan yang paling ringan dan mudah dilakukan oleh umat muslim yang tidak bisa membantu dalam jumlah yang besar. Tak heran makin ke sini makin banyak umat muslim yang aware terhadap produk yang akan dibeli, demi menghindari produk yang terafiliasi dengan Israel Penjajah.