Travelling

Pendaki Brasil Tewas di Rinjani: Tips Mengatasi Kelelahan saat Mendaki Gunung

Lombok, Teritorial.com – Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, 26, ditemukan meninggal dunia di jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Jenazah Juliana ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6), setelah tiga hari pencarian intensif.

Juliana diketahui mendaki bersama enam rekannya menuju Pos Pelawangan Sembalun, Sabtu (21/6) dini hari. Saat tiba di titik Cemara Nunggal, ia merasa kelelahan dan diminta oleh pemandu untuk beristirahat. Kemudian lima tamu lainnya dibawa oleh pemandu meneruskan perjalanan ke puncak.

Saat Juliana tidak kunjung menyusul rombongan, pemandu memutuskan kembali ke lokasi tempat Juliana terakhir beristirahat. Namun, Juliana tidak ditemukan di sana. Ia baru ditemukan Selasa (24/6).

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pendaki, apa yang harus dilakukan ketika merasa lelah saat mendaki gunung? Simak panduan lengkap berikut.

Tips Mengatasi Kelelahan Saat Mendaki Gunung

Rasa lelah saat mendaki adalah hal yang lumrah, bahkan bagi pendaki berpengalaman. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, kelelahan dapat berujung pada kondisi berbahaya.

Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang bisa dilakukan saat kelelahan di tengah pendakian:

  1. Jangan Biarkan Pendaki Istirahat Sendirian
    Jika ada anggota rombongan yang merasa lelah, jangan tinggalkan dia sendirian. Gunakan prinsip STOP: Stop, Think, Observe, Plan. Berhenti sejenak, periksa kondisinya, dan rencanakan langkah selanjutnya. Jaga asupan makanan dan airnya, dan pastikan ia mendapat pendampingan.
  2. Istirahat dengan Posisi Tubuh yang Nyaman
    Segera cari permukaan datar untuk duduk. Selonjorkan kaki dan posisikan punggung senyaman mungkin. Atur napas hingga kembali normal sebelum melanjutkan perjalanan.Paket liburan terbaik
  3. Minum Air Secukupnya
    Minum air putih penting, tetapi jangan berlebihan. Cukup 2–3 teguk untuk membasahi tenggorokan dan menjaga hidrasi. Ingat, persediaan air terbatas saat mendaki.
  4. Jaga Ritme Langkah
    Hindari langkah terlalu panjang. Ambil langkah kecil dan stabil. Pendakian dengan ritme konstan akan menghemat energi dibandingkan berjalan cepat lalu kelelahan.
  5. Jangan Fokus pada Jarak
    Hindari tekanan mental akibat menghitung jarak atau waktu tempuh. Nikmati perjalanan, pemandangan, dan kebersamaan dengan rombongan agar perjalanan terasa lebih ringan.
  6. Jangan Istirahat Sendirian
    Selalu pastikan ada orang yang menemani saat Anda berhenti. Beristirahat sendiri dapat meningkatkan risiko tertinggal, terpisah, atau tersesat.
  7. Dirikan Tenda Jika Diperlukan
    Jika tubuh benar-benar tidak kuat melanjutkan perjalanan, jangan dipaksakan. Minta bantuan teman untuk mendirikan tenda dan beristirahat. Keselamatan harus jadi prioritas.

Olivia Astari

About Author

You may also like

Travelling

Intip Kemewahan Th St. Regis Jakarta Tempat Akad Nikah Al Ghazali yang Disponsori Irwan Mussry, Segini Harganya!

Jakarta, Teritorial.com – Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise belakangan sukses menyita perhatian publik. Akad nikah keduanya tampak berlangsung pada Senin
Travelling

81 Negara dan Teritori Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Indonesia, China Kini Masuk Daftar

Jakarta, Teritorial.com – Kabar menggembirakan datang bagi pemegang paspor Indonesia. Per tahun 2025, Warga Negara Indonesia (WNI) dapat menikmati fasilitas