Wellness

Apa Itu RSV? Sering Dikira Flu Biasa, Padahal Berbahaya Bagi Anak

Apa Itu RSV? Sering Dikira Flu Biasa, Padahal Berbahaya Bagi Anak

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Musim hujan atau perubahan cuaca seringkali membuat si kecil mudah terserang batuk dan pilek. Namun, sebagai orang tua, kita perlu tahu bahwa tidak semua batuk pilek itu sama. Salah satu virus yang sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan gejalanya mirip flu biasa adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Meskipun pada orang dewasa atau anak yang lebih besar RSV seringkali hanya menimbulkan gejala ringan dan sembuh dengan sendirinya, virus ini bisa sangat berbahayA, bahkan mengancam jiwa bagi kelompok yang rentan, terutama bayi, balita di bawah usia dua tahun, dan bayi prematur.

Gejala infeksi RSV pada awalnya seringkali menyerupai flu biasa, sehingga sulit dibedakan. Tanda-tanda umumnya seperti hidung berair atau tersumbat, batuk, demam ringan, bersin, dan penurunan nafsu makan.

Namun, pada bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan, gejala bisa jadi tidak terlalu jelas dan bahkan dapat berupa apnea (berhenti bernapas sementara) atau bayi menjadi lebih rewel, lesu, dan menolak menyusu.

Mengapa RSV Lebih Berbahaya pada Bayi? Waspadai Komplikasi!

Sistem pernapasan bayi masih kecil dan belum berkembang sempurna, dan sistem kekebalan tubuh mereka juga masih lemah. Ketika RSV menyerang, virus ini dapat menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah dan menyebabkan peradangan serius. Inilah yang memicu komplikasi berat:

1. Bronkiolitis

Ini adalah komplikasi paling umum dan serius pada bayi akibat RSV. Bronkiolitis adalah peradangan pada saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolus). Peradangan ini menyebabkan penyempitan saluran napas dan penumpukan lendir, yang membuat bayi sesak napas dan kesulitan mengeluarkan napas (napas berbunyi mengi atau “ngik-ngik” seperti pada asma).

2. Pneumonia (Radang Paru-Paru)

RSV adalah penyebab utama pneumonia dan bronkiolitis pada bayi. Jika infeksi menyebar, dapat terjadi infeksi paru-paru yang parah. Kondisi ini memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dan seringkali membutuhkan bantuan oksigen.

3. Infeksi Telinga Tengah

Komplikasi ini sering terjadi pada anak-anak. Jika virus masuk ke dalam telinga, bisa menyebabkan infeksi telinga bagian tengah.

4. Asma Jangka Panjang

Infeksi RSV yang parah pada tahun-tahun pertama kehidupan dikhawatirkan dapat menyebabkan perubahan struktural pada saluran pernapasan. Ini berisiko memicu masalah pernapasan berulang di masa depan, seperti asma.

Bayi dengan kondisi berikut sangat rentan terhadap infeksi RSV berat:

  • Bayi Prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Bayi di bawah usia 6 bulan.
  • Bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan atau Penyakit Paru Kronis.
  • Bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Bayi dengan gizi buruk atau kelainan genetik tertentu.

Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis? 

Jangan tunda untuk membawa bayi Anda ke UGD atau dokter jika muncul tanda-tanda berikut, terutama jika bayi termasuk dalam kelompok berisiko tinggi:

  • Napas cepat atau terlihat sesak (dinding dada tertarik ke dalam saat bernapas).
  • Warna kebiruan pada bibir, kuku, atau kulit (sianosis), menunjukkan kekurangan oksigen.
  • Mengi parah (bunyi siulan saat bernapas) atau napas grok-grok yang kasar.
  • Bayi menolak menyusu atau minum secara terus-menerus.
  • Bayi tampak sangat lemas dan penurunan aktivitas.
  • Apnea (berhenti bernapas).

Meskipun belum ada obat yang secara spesifik membunuh virus RSV, pengobatan berfokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Penting untuk memastikan bayi cukup istirahat dan mendapat asupan cairan yang cukup.

Jangan anggap remeh batuk pilek pada bayi Anda. Jika gejala memburuk atau bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi serius.

(*)

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Wellness

5 Posisi Tidur yang Bisa Bikin Asam Lambung Naik, Hindari!

Jakarta, teritorial.com – Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa mengganggu kualitas tidur. Rasa perih di dada, sensasi terbakar di
Wellness

Menkes Budi Sebut Laki-laki dengan Ukuran Celana 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

TERITORIAL.COM, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin memberi peringatan kepada masyarakat untuk memperhatikan beberapa indikator kesehatan agar terhindar dari