TERITORIAL.COM, JAKARTA – Musisi Ari Lasso kembali menjadi sorotan publik usai menyinggung soal perannya sebagai ayah. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025), ia secara terbuka berbicara mengenai kemungkinan hadirnya sosok ayah sambung dalam kehidupan anak-anaknya di masa depan.
Ari menegaskan, dirinya tidak keberatan jika suatu saat pasangan baru dari mantan istrinya mengambil peran sebagai ayah sambung. Hal yang sama juga berlaku untuk dirinya, yang kini tengah menjalin hubungan dengan kekasihnya, Dearly.
“Kalau Tuhan mengizinkan, suatu hari dia (pasangan baru mantan istri) akan menjadi ayah sambung bagi anak saya. Dan saya pun bisa menjadi ayah sambung bagi anak-anak Dearly,” tulis Ari.
Pernyataan tersebut memancing kembali diskusi publik mengenai topik yang tidak jarang dihadapi keluarga modern, yakni bagaimana peran ayah sambung memengaruhi tumbuh kembang anak.
Dampak Psikologis Kehadiran Ayah Sambung
Psikolog keluarga Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi., menilai, kehadiran ayah sambung bisa membawa dampak positif maupun negatif, tergantung pada pola komunikasi dan dinamika keluarga.
Menurut Sukma, figur ayah memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak. Mulai dari rasa percaya diri, kemampuan mengelola emosi, hingga keterampilan sosial.
“Dalam situasi di mana ada ayah sambung, peran itu tetap bisa dijalankan asalkan semua pihak berkomunikasi secara sehat dan saling menghormati,” jelas Sukma.
Ia menekankan bahwa penerimaan anak terhadap sosok baru membutuhkan waktu. Tidak semua anak bisa langsung dekat dengan ayah sambung, karena faktor usia dan pengalaman emosional turut memengaruhi.
Proses Adaptasi Tidak Bisa Dipaksakan
Sukma menambahkan, yang terpenting adalah memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya. Orang tua kandung maupun orang tua sambung perlu bersikap sabar dan tidak memaksakan kedekatan.
“Anak harus diberi kesempatan untuk berproses. Nikmati saja perjalanan itu, jangan buru-buru ingin akrab atau diterima. Kalau dijalani dengan tulus, biasanya hubungan akan tumbuh secara alami,” ujarnya.
Dalam praktiknya, anak-anak kecil umumnya lebih mudah menerima kehadiran sosok ayah sambung karena pola pikir mereka masih sederhana. Sebaliknya, anak usia remaja atau dewasa biasanya lebih kritis dan berhati-hati lantaran sudah memiliki pengalaman emosional yang lebih kompleks.
“Pada anak remaja, membangun kedekatan membutuhkan kesabaran ekstra. Ayah sambung harus hadir dengan empati, komunikasi yang jujur, dan keterlibatan nyata dalam keseharian,” kata Sukma.
Potensi Manfaat Kehadiran Ayah Sambung
Jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat, kehadiran ayah sambung bisa menjadi sumber dukungan tambahan bagi anak. Mereka bisa merasa lebih terlindungi, mendapatkan kasih sayang ekstra, serta melihat teladan positif dalam menjalin relasi.
Selain itu, keharmonisan antara orang tua kandung, pasangan baru, dan anak dapat menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif. Hal ini penting bagi pertumbuhan psikologis dan emosional anak.
“Kerja sama antar semua pihak menjadi kunci. Dengan komunikasi terbuka dan sikap saling menghormati, kehadiran ayah sambung bukan sekadar penyesuaian baru, tetapi bisa menjadi peluang membangun keluarga yang lebih hangat dan harmonis,” tegas Sukma.
Fenomena yang Kian Relevan
Kasus perpisahan dan pernikahan kembali semakin banyak dijumpai di masyarakat. Artinya, keberadaan ayah atau ibu sambung menjadi fenomena yang semakin relevan. Para ahli menekankan, yang terpenting bukanlah status hubungan, melainkan bagaimana pola asuh dan interaksi antar anggota keluarga dibangun.
Kisah Ari Lasso bisa menjadi refleksi bagi banyak keluarga. Bahwa keterbukaan, rasa saling menghargai, serta kerja sama dalam mengasuh anak adalah kunci menghadirkan lingkungan yang sehat, sekalipun dalam keluarga yang sudah mengalami perubahan struktur.