TERITORIAL.COM, JAKARTA – Kondisi tanah air yang belakangan ini dipenuhi demonstrasi, ketidakstabilan politik, hingga isu keamanan membuat banyak orang merasa cemas, gelisah, bahkan tidak aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Namun, ada cara sederhana untuk menenangkan diri di tengah situasi yang penuh tekanan tersebut. Menurut Ayu Rahmawati Tirto, M.Psi., psikolog klinis Santosha.id, setiap orang bisa membangun sebuah safe place atau “tempat aman” di dalam pikirannya.
“Safe place adalah sebuah tempat, baik nyata maupun hanya imajinasi, yang mampu membuat kita merasa aman, nyaman, dan tenteram berada di sana,” jelas Ayu dalam sesi trauma healing yang digelar Santosha.id bersama komunitas Menjadi Manusia, Minggu (31/8/2025).
Apa itu Safe Place?
Konsep safe place merupakan teknik psikologis untuk membantu seseorang menenangkan diri saat menghadapi rasa takut, cemas, atau pikiran negatif. Tempat ini bisa berupa lokasi nyata yang pernah dikunjungi, seperti pantai, gunung, atau kamar pribadi, atau tempat khayalan yang hanya ada di imajinasi.
“Bayangkan satu tempat di mana kamu merasa sangat aman dan damai. Tidak masalah apakah tempat itu pernah kamu datangi atau hanya ada di imajinasi,” kata Ayu.
Kunci dari safe place adalah perasaan aman, nyaman, dan damai yang tercipta. Visualisasi bisa diperkuat dengan membayangkan suasana pendukung, seperti hembusan angin, suara hujan, pencahayaan yang teduh, hingga kursi atau hamparan rumput untuk duduk dan beristirahat.
Cara Membuat Safe Place di Pikiran
- Visualisasi detail
Bayangkan dirimu berada di tempat tersebut. Rasakan suasananya, perhatikan warna, suara, hingga aroma. Semakin detail visualisasi, semakin kuat efek menenangkannya. - Fokus pada perasaan aman
Saat membayangkan, pusatkan perhatian pada rasa damai dan nyaman yang muncul. Inilah inti dari safe place. - Tidak perlu melibatkan orang lain
Safe place sebaiknya hanya milikmu sendiri. Kehadiran orang lain justru berpotensi membuatmu tidak merasa aman, apalagi jika hubungan dengan orang tersebut sedang bermasalah di dunia nyata.
“Safe place bisa kamu ‘panggil’ kapan saja, terutama saat perasaan negatif, kecemasan, atau rasa takut sedang melanda. Dengan begitu, secara emosional dan fisik kamu akan merasa lebih tenang,” tambah Ayu.
Manfaat Safe Place
Memiliki safe place di pikiran dapat membantu menjaga stabilitas emosi, mengurangi gejala stres, hingga membuat seseorang lebih mampu mengendalikan dirinya di tengah situasi yang tidak pasti. Teknik ini juga kerap digunakan dalam terapi psikologis untuk pemulihan trauma.
Tips Tambahan: Batasi Konsumsi Berita Negatif
Selain membangun safe place, Ayu juga menyarankan agar masyarakat bijak dalam mengonsumsi berita, terutama di media sosial.
Mengikuti perkembangan isu penting memang perlu, tetapi terlalu banyak membaca berita buruk hanya akan memperburuk kecemasan. Pilih sumber informasi terpercaya, batasi jumlah berita yang dibaca, lalu beri jeda dari arus informasi yang berlebihan.
“Peduli boleh, tapi kesehatan mental juga harus dijaga. Pilih berita yang akurat, konsumsi seperlunya, lalu istirahatlah dari media sosial agar otak tidak terus-menerus terpapar hal negatif,” pungkas Ayu.

