Forum Chiefs of Defense Conference, Jenderal Mulyono Beberkan Strategi Indonesia Kontra-Terorisme

0

Washington, Teritorial.Com – Ditengah polemik dunia atas fenomena perang melawan terorisme, boleh dikatakan selama ini Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang berhasil menanggulangi terorisme. Keberhasilan itu mengundang sejumlah negara di dunia untuk mempelajari strategi untuk mengatasi masalah terorisme.

Dalam pertemuan bertajuk Chiefs of Defense Conference di Washington DC, Amerika Serkat, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono mengungkapkan bahwa penanggulangan terorisme memerlukan tindakapn komprehensif tanpa memberikan label pada satu kelompok seperti agama, negara atau ras. KSAD Jenderal Mulyono dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (17/10, juga menyampaikan tentang situasi kerja sama regional trilateral antara Indonesia, Filipina dan Malaysia di Laut Sulu atau yang dikenal dengan “Terrorist Triangle Transit”.

Terkait isu tersebut, Mulyono mengatakan, untuk mengantisipasi potensi ancaman yang ada dilakukan dengan kegiatan patroli maritim dan patroli udara bersama serta berbagi informasi antar militer ketiga negara ini. “Dalam konteks yang lebih luas, karakteristik trans nasional dari terorisme yang memiliki jaringan internasional, untuk menghadapinya membutuhkan pemanfaatan ASEAN sebagai forum utama penting dalam kerja sama penanganan terorisme, ” kata Jenderal bintang empat ini.

Ia pun menyadari akan kompleksitas permasalahan serta pentingnya strategi yang komprehensif, pemerintah Indonesia mengupayakan agar pola penanganan yang diambil di tingkat nasional selaras dengan upaya dalam lingkup regional dan global. Jenderal Mulyono juga menyampaikan pandangannya bahwa solusi “smart approach” yang bersifat multi aspek dan berjangka panjang sangat efektif dalam menghadapi perkembangan organisasi ekstrimis di kawasan Indo-Pasifik.

Hal ini dikarenakan di wilayah ini banyak sekali permasalahan kesenjangan di berbagai aspek kehidupan yang dapat digunakan sebagai ruang hidup organisasi ekstrimis. “Solusi dengan ‘hard approach’ tidak akan menghentikan berkembangnya ekstrimisme. Persoalan ini, bukan hanya masalah keamanan dan pertentangan kelompok. Kita harus berjalan bersama dalam suatu wadah internasional, dan merumuskan langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikan akar dari permasalahan secara berkelanjutan,” tegasnya.

Sebagaimana dilansir Antara, “Chiefs of Defense Conference” merupakan forum internasional puncak tahunan bagi para Panglima Militer dari mitra pertahanan AS di seluruh dunia. Pertemuan yang dilaksanakan tiga kali oleh AS ini, berlangsung selama satu hari penuh dan dipimpin langsung oleh Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.

Tujuan penyelenggaraan tahun ini lebih difokuskan kepada kerja sama transregional serta mempertahankan dari ancaman Violent Extremist Organization (VEO) melalui pendekatan strategik hubungan militer guna meng-counter terorisme. Dalam forum ini juga terdapat penyampaian dari beberapa Panglima Militer negara lain di antaranya pandangan global tentang ISIS, misi NATO di Irak, G5 Shahel di Afrika Barat, RSM di Afghanistan, OP Sophia/perdagangan manusia di Laut Mediterania serta pada bagian akhir dilanjutkan dengan diskusi

Share.

Comments are closed.