Rusia Akan Lengkapi Su-57 dengan Rudal Anti-Kapal Terbaru

0

Moskow, Teritorial.Com – Rusia dikabarkan tengah merancang rudal anti-kapal (anti-ship missile) untuk pesawat tempur Su-57. Su-57 memiliki kemampuan yang setara dengan jet tempur siluman F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat (AS).

Melansir The National Interest, Wakil Menteri Pertahanan Alexey Krivoruchko membuat pernyataan saat mengunjungi Biro Desain Detal yang tengah mengembangkan rudal anti-kapal terbaru.

“Hari ini perusahaan tengah bekerja untuk mengembangkan hulu ledak homing aktif untuk rudal anti-kapal dan direncanakan akan berada di Su-57 juga,” ujar Krivoruchko.

Sebuah pertemuan kerja juga telah dilakukan di Biro Desain Detal untuk membahas perihal penandatanganan kontrak dengan Perusahaan Rudal Taktikal (Tactical Missiles Corporation) untuk memperoleh seluruh deretan senjata udara yang diluncurkan untuk pesawat tempur Su-57.

Kemampuan Su-57 milik Rusia dinilai setara dengan jet tempur siluman milik AS yakni F-22 dan F-35. Sebuah pesawat Mach 2 yang mampu untuk melakukan superioritas udara dan misi serangan darat, itu merupakan pesawat siluman pertama Rusia, dan mungkin menjadi pesawat paling canggih yang dimiliki oleh Rusia.

Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, Ini juga memiliki sejarah yang panjang dan juga cukup bermasalah karena persalahan teknis dan lebih dari itu karena pertimbangan keuangan. Berkisar antara 40 juta USD hinga 156 juta USD per pesawat – angka yang sebelumnya membuat Angkatan Udara Rusia membatalkan produksi massal dan membeli hanya segelintir pesawat. Rusia kini telah memiliki sekitar 12 Su-57, yang telah terbang dalam beberapa misi di Suriah.

Namun pada bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa 76 Su-57 akan dikirimkan pada tahun 2028. Meskipun rencana pertahanan Rusia sebelumnya menyebut hanya akan membeli 16 pesawat, Putin mengatakan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah memberitahunya bahwa pembuat Su-57 telah memangkas harga jet siluman tersebut sebesar 20 persen, dimana itu menjadi kesepakatan yang tidak akan dilewatkan oleh pemerintah. “Kami telah sepakat untuk membeli 76 pesawat tempur tanpa kenaikan harga dalam periode waktu yang sama,“ ujar Putin.

Meskipun demikian, 16 atau 76 jet tempur bukanlah jumlah armada yang besar. AS memiliki 186 jet tempur siluman F-22, jumlah yang dianggap terlalu kecil untuk operasi tempur berkelanjutan. Militer AS juga berencana untuk memperoleh lebih dari 2.400 jet tempur F-35.

Rusia tentunya dapat memilih untuk membeli lebih dari 76 pesawat tempur Su-57, namun hal tersebut tergantung kepada bagaimana kondisi ekonomi negara, dan sebaik apa kinerja pesawat tersebut. Tetapi, jumlah awal pemesanan yang diajukan Rusia menunjukkan bahwa Angkatan Udara Rusia memang hanya akan memesan sebanyak 76 pesawat tempur – dengan asumsi angka tersebut tidak memotong anggaran untuk dekade berikutnya – dan mungkin tidak akan lebih dari beberapa ratus pesawat.

Dalam hal ini, kemampuan pesawat semacam itu akan dibutuhkan dalam melawan lawan yang memiliki pertahanan pesawat dan udara yang canggih seperti AS, NATO, Jepang, Israel (atau mungkin bahkan Ciina). Untuk menghadang jet siluman musuh, Rusia akan terpancing untuk mengirim jet tempur silumannya sendiri.

Selanjutnya, berapa banyak yang tersisa dalam penyelesaian rudal anti-kapal? Bertentangan dengan kebanyakan target Angkatan Laut, jet tempur yang lebih tua seperti Su-30 dan pengebom Tu-22M3 – dipersenjatai dengan rudal hipersonik akan cukup.  Tetapi menggunakan Su-72 yang jumlahnya terbatas untuk menyerang pesawat akan serupa dengan menugaskan F-22 pada misi anti-kapal – suatu langkah yang akan membuat para komandan Angkatan Udara AS  tercengang.

Share.

Comments are closed.