Jakarta, Teritorial.Com – Mengingat pentingnya informasi terkait satuan-satuan TNI AU yang berada di wilayah Indonesia bagian timur, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mempelopori Press Tour Dispenau Goes To Biak Papua yang akan berlangsung mulai tanggal 13-14 Desember 2018.
Bertempat di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis (13/12/2018). Marsekal Yuyu Sutisna saat membuka pelepasan Press Tour Dispenau di tahun yang kedua ini juga menekankan pentingnya sinergitas dan jalinan hubungan yang baik antara TNI AU dengan rekan-rekan media, dimana hal tersebut penting dilakukan lantaran terkait dengan kebenaran hingga publikasi berkaitan pembangunan serta pencapaian TNI AU hingga saat ini.
“Bahwa yang terpenting penyelenggaraan Press Tour yang diadakan tahun ini adalah semakin mendekatkan antara rekan-rekan media dengan AU. Dimana outputnya para media dapat menjelaskan pembangunan kekuatan TNI AU khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang memang sampai saat ini masih dalam tahapan proses penyempurnaan,” tegas KSAU.
Dalam beberapa tahapan khusus, secara terbuka KSAU turut membahas isu-isu terkait yang hingga saat ini masih dihadapi oleh Angkatan Udara. Dimana pelanggaran lintas udara terhadap kedaulatan wilayah Indonesia perlahan mulai dapat teratasi walaupun jumlahnya hingga kini tetap ada. “Beberapa program sudah banyak yang kami lakukan, seperti pada tahun ini ada penambahan sejumlah enam radar yang sudah berfungsi dengan baik yang juga dibantu dengan radar-radar sipil yang mampu mendeteksi hampir seluruh wilayah udara di Papua,” tambahnya.
Bicara masalah anggaran pembangunan Skuadron II, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan RI telah menetapkan sejumlah Rp. 500 Milyar untuk pembangunan tahap pertama di tahun 2019. Sedangkan dari segi alutsista kami juga telah melakukan pembelian 9 Heli LC 25 Cougar. Selain itu untuk wilayah Papua sendiri, TNI AU telah dilengkapi dengan satu Skuadron Pesawat Tanpa Awak yang pada tahun 2019 mendatang akan diupgrade ke tipe yang lebih canggih dengan jarak jangkau diatas kemampuan rata-rata Pesawat Tanpa Awak milik negara-negara di Asia Tanggara.
Diakhir sambutannya, KSAU juga mengingatkan bahwa selain kepemilikan alutsista yang memadai, kesiapan seluruh kekuatan Angkatan Udara yang berada di Papua juga merupakan kunci utama. “Kita lah yang sebenarnya menjadi kunci garda terdepan, semua dituntut kesiapan untuk selalu bersikap waspada, perhatian, fokus, serta sensitifitas terutama bagi para prajurit untuk selalu meningkatkan kemampuan dan berlatih sebaik mungkin,” pungkasnya.