Jakarta, Teritorial.Com – Pemerintah akan mulai memfungsikan jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Lampung mulai H-7 Lebaran 2019 secara fungsional. Ruas tol ini dapat dilalui oleh para pemudik selama arus mudik tanpa dipungut tarif.
Namun, mengingat sarana dan prasarana jalan tol seperti lampu dan rambu-rambu yang belum terpasang dengan lengkap sehingga berbahaya jika dilewati di malam hari, maka ruas tol ini hanya akan difungsikan selama 12 jam dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
“Kami koordinasi dengan Kakorlantas untuk pengamanannya, secara umum baru bisa 12 jam karena malam berbahaya. Kalau memang butuh pengecualian, harus ada pengawalan dari polri,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono disela meninjau kesiapan tol Palembang-Lampung bersama Menteri Perhubungan di Kayuagung, Sumatera Selatan, Sabtu (11/5), seperti dikutip dalam CNNIndonesia
Basuki menjelaskan dengan difungsikannya ruas tol tersebut, waktu tempuh dari Palembang-Lampung bisa mencapai 7 jam. Titik krusial yang masih menjadi perhatian yakni Jembatan Kayuagung dan Gerbang Tol Terbanggi Besar yang saat ini tengah dikerjakan. Kedua titik krusial tersebut diklaim akan siap saat ruas tol mulai difungsikan.
Selain kedua titik krusial itu, kontraktor tengah mengebut perbaikan jalan dimana sepanjang 800 meter jalan di gerbang keluar tol Terbanggi Besar diketahui mengalami kerusakan parah.
“Kami juga akan memberlakukan satu jalur, seperti tol Jakarta-Solo-Semarang. Jadi ketika arus mudik, jalurnya satu arus dari Lampung ke Palembang. Pas nanti arus balik, jalurnya satu arus dari Palembang menuju Lampung,” ungkap Basuki.
Ruas jalan tol Palembang-Lampung ini sudah dilengkapi dengan enam hingga tujuh rest area yang dapat digunakan oleh para pemudik. Empat diantaranya sudah fungsional, sementara lainnya masih temporer.
Basuki pun meminta agar jumlah toilet di rest area juga ditambah karena diperkirakan akan ada peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan tol. Pemudik pun dihimbau untuk selalu berhati-hati karena masih terdapat 4 kilometer jalan agregat yang belum dicor maupun diaspal dari Kayuagung menuju Palembang.
“Ada 4 Kilometer yang agregat, tapi saya sudah minta agar tidak berdebu. Sisanya sudah diaspal semua,” tambah Basuki.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya tetap berkoordinasi dengan Kakorlantas Polri untuk merancang skema potensi terjadinya kemacetan di beberapa titik meski kepadatan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera akan terpecah dengan difungsikannya jalan tol ini.
“Tol ini kan posisinya berimpitan dengan jalan umum, apabila di beberapa titik ada kemacetan, nanti jalurnya akan ‘dibuang’ ke jalan umum,” kata dia.
Ruas jalan tol ini difungsikan terutama untuk kendaraan pribadi. Namun, Budi menjelaskan pihaknya tidak melarang bus AKAP dan AKDP melintasi tol tersebut. Lebih lanjut Budi juga menegaskan larangan pemudik untuk melintasi ruas tol ini pada malam hari karena lampu jalan yang belum terpasang sehingga membahayakan.
“Selama ini (Palembang-Lampung) mesti ditempuh selama 12 jam lebih. Dengan difungsikannya tol, bisa hanya jadi 7 jam. Kalau sudah operasional penuh nanti malah bisa 4 jam dari Palembang-Bakaukeni,” pungkasnya.