Nasional

Munas NU Sepakat Tingkatkan Kontribusi Memperkokoh Nilai Kebangsaan

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Besar NU dari waktu ke waktu selalu memberi kontribusi penting bagi bangsa Indonesia. Tema “Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” menambah bobot signifikansi perhelatan ini. Kecenderungan menguatnya radikalisme dan intoleransi sudah sampai tahap kedaruratan. Berbagai peristiwa politik menunjukkan dengan terang benderang sektarianisme yang akut. Berbagai kekerasan atas nama agama, penyebaran prasangka, kebencian, stereotyping terhadap kelompok lain terlebih kelompok minoritas terus mengemuka.

Berbagai survey menguatkan bahwa itu semua terjadi karena ideologi dan paham radikalisme telah menjangkiti pikiran sejumlah besar masyarakat. Sejalan dengan itu, rasa nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan terus menipis. Ini menyalakan sinyal bahaya. Harusnya hal ini segera melahirkan sense of crisis.

Maka sudah tepat NU menyuarakan kedaruratan ini kepada publik agar mereka sadar bahwa masalah ini tidak boleh disikapi secara bisnis as usual apa lagi diabaikan. Seruan dari Munas dan Konbes mesti disambut dengan gerakan nasional penguatan nilai-nilai nasionalisme dan kontra radikalisme serta deradikalisasi.

Pemerintah dan civil society harus bergandeng tangan membendung dan mengisolasi virus radikalisme yang terus disebarkan oleh berbagai kelompok garis kekerasan. Mereka yang telah terpapar virus itu mesti segera diberi faksin ajaran moderat, wasatiyah, rahmatan lil alamin. Islam Nusantara telah terbukti menjadi jawaban atas kebutuhan akan hubungan yang harmonis antara Islam, kebhinekaan dan kebangsaan. Peaceful Islam, smile Islam inilah yang dibutuhkan Indonesia bahkan dunia saat ini.

Di samping itu, isu ketidakadilan khususnya kesenjangan akses dan distribusi ekonomi selalu menjadi habitus kultur perlawanan dan budaya kekerasan. Tak cukup kontra atau deradikalisasi tanpa mempersempit ladang semai tumbuhnya. Maka penguatan ekonomi rakyat juga harus menjadi agenda nasional.

Kofi Annan mengatakan “no development without peace, but no peace without development, and no sustainable development without respect human rights”. Munas dan Konbes sedang meniup terompet perang melawan kekerasan, radikalisme, intoleransi dan delegitimasi terhadap Pancasila. Semoga seluruh rakyat menyambut seruan dua pemimpin NU KH. Makruf Amin – KH. Said Aqil Siroj dengan melakukan gerakan nasional nation building: menjadi Indonesia. Aaamiiin.

Pernyataan Pers:

Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M. Si
Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute

Teritorial.Com

About Author

You may also like

Nasional

Kedubes AS sampaikan penolakan Panglima TNI kesalahan administratif

Jakarta, Teritorial.com- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menyampaikan bahwa penolakan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah AS
Nasional

Pia Ardhya Garini Gelar Festival Sekolah Angkasa Di HUT Ke-61

Jakarta territorial.com-Memperingati HUT ke-61, Pia Ardhya Garini menggelar Festival Edukasi Sekolah Angkasa (FESA) tingkat Nasional digelar. Ketua Umum Pia Ardhya