Jakarta, Teritorial.com – Mengambil kesempatan dari Kunjungan Kerja Menhan Amerika Serikat (AS), Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu sempat membahas permasalahan kenapa AS tidak segera mencabut sanksi terhadap Kopasus.
Yakin Kopassus dapat menjajaki kerja sama dengan angkatan bersenjata AS dalam beberapa tahun ke depan, Menhan RI berharap bahwa AS harus segera melunak dan memberikan kesempatan kembali kepada korps Baret Merah.
Tuduhan mengenai pelanggaran HAM di Indonesia, seharusnya tidak lagi menjadi alasan, terlebih kini Indonesia telah menjadi agent of change dalam mengkampanyekan HAM Universal, dan bersama TNI pemerintah bersama-sama bahu membahu membenahi berbagai kesulitan yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat.
Menanggapi sikap keras kepala AS, Juru Bicara Kopassus, Letkol Joko Tri Hadimantoyo, mengklaim lembaganya tidak terpengaruh sedikutpun terhadap keputusan AS.
Terlepas dari itu, juru bicara Kopassus, Letkol Joko Tri Hadimantoyo, mengatakan, tanpa kerja sama dengan AS, Kopassus memiliki beragam mitra lain. “Kebijakan itu tidak berdampak pada Kopassus. Kami tetap mempersiapkan diri, termasuk latihan besar di dalam negeri, sekali dalam dua tahun,” ujarnya.
Dengan kerpercayaan yang tinggi dalam membela Tanah Air, Julukan Pasukan Komando yang melekat di jiwanya, Letkol Joko sanggupi tanpa kerja sama dengan AS pun Kopasus akan tetap berbajaya dan memiliki kemampuan tempur yang tidak berkurang sedikitpun.
Membeberkan sejumlah negara-negara selain AS yang mawu menerima Kopasus, Letkol Joko menyebutkan diantaranya Tiongkok, Australia dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. (SON)
