JAKARTA, Teritorial.com – Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, akan memborong mesin ventilator Indonesia (Vent-I) buatan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat.
Hal tersebut diungkapnya usai menerima sumbangan 600 unit mesin Ven-I dari Syarief Hidayat di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Selasa (5/5).
“Dalam waktu dekat kita akan gunakan anggaran yang kegiatannya bisa ditunda untuk dialihkan untuk beli ventilator. Refocusing anggaran ini sesuai perintah presiden. Apalagi tak lama lagi Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) juga akan memliki karya seperti ini,” kata Prabowo.
Ketua Umum partai Gerindra itu menilai, keberhasilan generasi muda bangsa menciptakan mesin ventilator ini sebuah anugerah yang patut disyukuri, dan terus ditingkatkan. Sebab, dari keberhasilan ini peluang negara memenangkan perang melawan wabah covid-19 bisa semakin besar.
“Langkah ini sangat strategis untuk membantu pasien Covid-19 agar bisa sembuh. Karena itu saya sangat bangga dengan hasil karya anak bangsa ini,” ujarnya.
Eks Panglima Kostrad (Pangkostrad) ini menjelaskan, harga ventilator buatan Syarief jauh lebih murah dibanding mesin buatan luar negeri. Yaitu bisa belasan kali lipat dari harga di pasaran. “Mesin ventilator yang saat ini sangat dibutuhkan berbagai rumah sakit dunia harganya sedang luar biasa. Bisa saya katakan menggila. Padahal awalnya hanya 6.000-8.000 dolar AS, sekarang belasan ribu dolar, bahkan kadang tidak tersedia,” kata Prabowo.
Oleh sebab itu, Prabowo mengatakan Indonesia beruntung memiliki patriot yang mampu memproduksi ventilator lokal yang harganya hanya di bawah 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 15 juta. Ia pun menyatakan siap memesan 1.000 Vent-I karya Syarif Hidayat untuk dibagikan ke rumah sakit yang berafiliasi dengan Kemenhan dan TNI, yang saat ini sangat membutuhkan ventilator.
“Tapi saya juga dapat laporan beberapa hari lagi mereka akan berhasil membuat ventilator lebih canggih lagi. Harganya lebih mahal, tapi tak semahal di luar negeri, harganya Rp 25 juta, di luar negeri bisa ratusan juta,” ujarnya.
Prabowo yakin, berkat hasil karya Syarif Hidayat dapat meningkatkan optimisme dan mengurangi ketakutan dan rasa panik masyarakat karena cukup vital membantu proses penyembuhan pasien Covid-19. “Bangsa kita kalau krisis atau kepepet bisa bikin ini. Saya bangga, produksi Anda bisa terbeli semua,” kata Prabowo.
Sementara itu, Syarif Hidayat mengatakan, di tahap awal bisa memproduksi 600 ventilator dalam dua minggu. Ia pun memastikan, ke-600 ventilator yang akan disumbangkan ke Kemhan sudah bisa direalisasikan dua minggu kedepan.
“Untuk saat ini yang kita nawa hanya lima. Tapi dalam waktu dua pekan lagi, produksi 600 ventilator bisa direalisasikan dan akan kita serahkan ke Kemenhan,” ujarnya.