Nasional

Usai Jokowi Gencar Bagi-bagi Bansos Pangan, Kini Beli Beras Dibatasi

Jakarta, Teritorial.com – Pemerintah terpaksa melakukan pembatasan untuk pembelian beras di sejumlah toko ritel modern akibat pasokan yang langka. Kelangkaan pasokan ini terjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar memberikan paket bansos pangan ke sejumlah masyarakat beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan tujuan pembatasan makanan pokok rakyat RI ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kenapa dibatasi dua pak total 10 kilogram (kg)? Itu supaya distribusinya merata, kalau di rumah tangga (konsumsi) berasnya 5-10 kg, itu tentunya sudah cukup,” kata Arief dalam keterangannya dikutip Selasa (13/2/2024).

Arief melanjutkan bahwa pembatasan pembelian beras berlaku di toko ritel modern.

“Pembatasan (pembelian beras) di ritel itu demi pemerataan,” ucap Arief.

Dirinya mengaku bahwa pihaknya terus mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP). Karena, lanjut Arief, jika Bulog tidak memiliki CPP akan sangat bahaya bagi kebutuhan pangan masyarakat.

Dia mengatakan pihaknya bersama kementerian dan lembaga yang terkait telah diberikan arahan Presiden Joko Widodo untuk bergerak cepat mengatasi kondisi beras nasional hari ini.

Hal itu, lanjut Arief, menanggapi dinamika kondisi beras nasional menjadi salah satu konsentrasi pemerintah.

“Bapak Presiden tadi telah memerintahkan agar semuanya tolong di konversi ke beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional, pasar ritel modern. Saya juga diperintah untuk membereskan yang Cipinang ini, karena di sini stoknya banyak tetapi di pasar ritel modern sedikit,” ujar Arief.

Olivia Astari

About Author

You may also like

Nasional

Munas NU Sepakat Tingkatkan Kontribusi Memperkokoh Nilai Kebangsaan

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Besar NU dari waktu ke waktu selalu memberi kontribusi penting bagi bangsa Indonesia. Tema
Nasional

Kedubes AS sampaikan penolakan Panglima TNI kesalahan administratif

Jakarta, Teritorial.com- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menyampaikan bahwa penolakan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah AS