Wellness

Rokok Ternyata Bisa Bikin Anak Stunting, Ini Faktanya Menurut Pakar!

Rokok Ternyata Bisa Bikin Anak Stunting, Ini Faktanya Menurut Pakar!

Jakarta, Teritorial.com – Bukan hanya berdampak buruk bagi perokok itu sendiri, rokok juga bisa berbahaya untuk anak-anak, termasuk dalam hal tumbuh kembang.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI), Aryana Satrya yang menegaskan bahwa perilaku merokok berkontribusi pada meningkatnya risiko stunting pada anak.

Aryana juga menjelaskan bahwa perilaku merokok di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah berdampak langsung pada asupan gizi keluarga.

“Biasanya orang yang merokok, apalagi dia miskin ataupun pas-pasan, maka pengeluarannya lebih dipakai untuk rokok dibanding untuk membeli makanan yang bergizi sehingga anaknya menjadi stunting,” ungkap Aryana.

Bukan hanya dari ekonomi, rokok juga memberi dampak biologis langsung pada janin dalam kandungan.

Zat bahaya pada asap rokok yang secara tak langsung terhirup oleh ibu hamil bisa berisiko masuk ke aliran darah janin.

“Melalui asap rokok, zat-zat karsinogenik asap rokok terhirup oleh ibu yang perokok pasif, ibu yang mengandung. Kemudian, masuk ke sirkulasi darah janin dan mengganggu pusat otak janin tersebut,” tutur Aryana.

Paparan tersebut berisiko mengganggu perkembangan otak janin yang pada akhirnya memicu gangguan tumbuh kembang termasuk stunting.

Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau dan Penyakit Paru Direktorat Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Benget Saragih, menambahkan bahwa keteladanan orang tua merupakan kunci pencegahan anak menjadi perokok. 

“Kalau orang tuanya enggak merokok, 89 persen anak enggak merokok. Sisanya, masih ada sekitar 11 persen anak bisa merokok karena pengaruh teman,” ungkapnya.

Menurutnya, inkonsistensi antara ucapan dan perilaku orang tua menjadi hambatan besar dalam upaya edukasi. 

“Kalau orang tuanya bilang merokok itu berbahaya, tapi orang tuanya merokok, anak pasti tidak mendengar. Anak akan jawab, bapak saja merokok,” tutur Benget.

Tak hanya itu, Benget juga menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi anak-anak dari rokok, sebagai bagian dari strategi mencapai Indonesia Emas 2045. 

“Memang ini yang kita harus kendalikan, sehingga nanti cita-cita untuk mencapai generasi emas itu tercapai tahun 2045. Karena mereka-mereka ini akan menjadi generasi penerus negara kita ini,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa pengendalian tembakau tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenkes. 

Kolaborasi lintas sektor dinilai sangat penting. 

“Karena pengendalian tembakau tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan. Harus kolaborasi dari semua pihak,” kata Benget.

(*)

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Wellness

5 Posisi Tidur yang Bisa Bikin Asam Lambung Naik, Hindari!

Jakarta, teritorial.com – Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa mengganggu kualitas tidur. Rasa perih di dada, sensasi terbakar di
Wellness

Menkes Budi Sebut Laki-laki dengan Ukuran Celana 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

TERITORIAL.COM, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin memberi peringatan kepada masyarakat untuk memperhatikan beberapa indikator kesehatan agar terhindar dari