Korea Selatan, Teritorial.com – Mencapai pemaksimalan kekuatan pertahanan maritim sebagai salah satu pilar keberhasilan poros maritim, pemerintah Indonesia sejak tahun 2015 lalu gencar menguapyakan pembuatan kapal selam mandiri, alias dibuat asli hasil karya anak negeri.
Disampaikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kedatangan KRI Ardadedali-404 selebihnya akan diserahkan ke Indonesia baik dari segi pengembangan serta penguasaan terhada teknologi. Menhan berharap bahwa hal tersebut menjadi pembelajaran penting bagi pemerintah Indonesia atas keberhasilan awal yang telah dirintas sejauh ini.
Dari keterangan pers kepada teritorial.com, “Ini dulu disempurnakan, kapal kelima keenam itu kita buat sendiri, masak sampai lima kali tidak bisa buat, kita bukan orang bodoh, banyak orang pintar,” kata Ryamizard usai penamaan dan penyerahan kapal selam KRI Ardadedali-404 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine (DSME), Okpo, Korea Selatan, Rabu (25/4/2018).
Kapal selam ketiga kerja sama dengan Korea Selatan dibuat PT PAL, sehingga setelah ini PT PAL akan bekerja menyambung bagian-bagian kapal selam yang telah dikirim dari Korea Selatan. Penyambungan kapal selam yang akan dinamai KRI Alugoro-405 itu sudah berjalan dan diperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
Setelah kapal selam ketiga hasil kerja sama dengan Korea Selatan selesai, diperlukan beberapa kerja sama lagi hingga akhirnya dapat benar-benar membuat kapal selam sendiri. “Kemudian ditambah dua, tiga, kerja sama, setelah itu kita bisa buat sendiri, itu arti makna yang awal dari kerja sama ini,” ujar Ryamizard Ryacudu.
Kini dengan tambahan tiga kapal selam, Indonesia memiliki lima kapal selam, tetapi jumlah tersebut dinilainya masih kurang dan setidaknya menyamai jumlah 12 kapal selam. Paling terbaru, Indonesia memiliki kapal selam KRI Ardadedali-404. Pemberian nama KRI Ardadedali-404 itu sendiri diambil dari salah satu nama senjata panah yang dimiliki oleh tokoh cerita mahabarata Arjuna, sosok Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.
Dalam cerita disebutkan ardadedali berbentuk ujung anak panah pusaka seperti burung dan memiliki jiwa. Anak panah ardadedali dapat melumpuhkan musuhnya di medan pertempuran besar. Selain itu, KRI Ardadedali-404 juga diharapkan dapat melindungi kehormatan serta keselamatan bangsa dan menegakkan hukum di perairan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan juga berpesan kepada komandan kapal selam KRI Ardadedali-404 Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh bangsa dan negara dengan pengoperasian dan pemeliharaan yang benar. Sementara, untuk diketahui kapal selam pertama hasil kerja sama dengan Korea Selatan yang telah datang Agustus 2017 diberi nama Nagapasa-403, diambil dari nama senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit berupa panah sakti.
Kapal selam ketiga yang dikerjakan PT PAL di Surabaya akan diberi nama KRI Alugoro-405, diambil dari nama senjata pemukul berbentuk alu yang dalam cerita pewayangan digunakan oleh Prabu Baladewa.(SON)