Washington, D.C, Teritorial.com – Mengingat rencana pertemuan bilateral dengan Korea Utara (Korut), presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji tidak akan menerapkan “model Libya” untuk denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia bahkan berjanji melindungi pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un jika setuju menjalankan denuklirisasi.
Pernyataan presiden Amerika itu untuk menyangkal gagasan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton. Bolton sebelumnya menyatakan “model Libya” cocok diterapkan dalam denuklirisasi Korea Utara. “Jika Kim setuju untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, dia akan mendapatkan perlindungan yang akan sangat kuat,” kata Trump.
“Suriah tidak pernah memiliki perlindungan, atau jika Anda melihat di mana saja di Timur Tengah, Anda melihat Irak, Anda melihat Libya, dengan Libya pasti mereka tidak memiliki perlindungan, mereka memiliki kebalikannya. Itu pengikisan absolut dan itulah yang kami rencanakan untuk dilakukan dan itulah yang kami lakukan,” ujar Trump kepada wartawan yang dilansir Reuters, Jumat (18/5/2018).
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Amerika Serikat terus mempersiapkan pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura, meskipun ada ancaman dari Pyongyang untuk membatalkannya. “Tidak ada yang berubah di pihak kami,” kata Sanders.”Ini adalah undangan yang ditawarkan Korea Utara dan kami telah menerima, dan kami terus bergerak maju dalam persiapan itu,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Sanders mengatakan bahwa pemerintahan Trump masih berharap bahwa konferensi tingkat tinggi (KTT) Singapura antara presiden AS dan pemimpin Korea Utara akan berjalan sesuai rencana, yakni pada 12 Juni.
Pertemuan bersejarah AS dan Korut itu terancam setelah media pemerintah Korut melaporkan bahwa Pyongyang telah menunda pembicaraan dengan pemerintah Korea Selatan yang dijadwalkan pada 16 Mei. Pembatalan dilakukan setelah AS dan Korea Selatan nekat melakukan latihan perang gabungan Max Thunder.
Setelah membatalkan pembicaraan dua Korea, Pyongyang menekankan bahwa mereka tidak tertarik pada tuntutan unilateral dari AS mengenai denuklirisasi. Menurut Pyongyang, Korut akan bernegosiasi dengan Trump jika AS berusaha meningkatkan hubungan bilateral. (SON)