Jakarta, Teritorial.Com – Pemerintah Bashar Al-Assad dikabarkan kembali melancarkan serangan udara dengan target menghancurkan lebih banyak kota di Suriah barat daya yang dikuasai pasukan oposisi yang juga didalamnya merupakan militan Islam pada Rabu (27/6/2018). Serangan juga menghancurkan sejumlah rumah sakit, dan pemukiman warga yang menjadi kantong pengungsian.
Dilansir dari kantor berita BBC, Sejak rabu dini hari, pesawat-pesawat tempur menargetkan kota-kota Dael dan Saida sejak serangan dimulai. Serangan tersebut tercatat berdampak parah hampir seperti yang terjadi di Ghouta timur. Assad telah mengusir pemberontak dari semua daerah di dekat ibu kota Damaskus tahun ini.
Assad ingin memulihkan kontrol atas daerah yang dikuasai pemberontak di perbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.PBB mengatakan serangan 10 hari itu telah memaksa 45 ribu warga sipil meninggalkan wilayahnya. Yordania yang sudah menampung sekitar 650 ribu pengungsi Suriah, mengaku tidak akan membuka perbatasan bagi pengungsi baru.
Pasukan pemerintah menyerbu ke wilayah pemberontak dengan dukungan Rusia, meskipun ada peringatan dari Washington yang menengahi kesepakatan “de-eskalasi” untuk menghentikan pertempuran di Suriah barat daya tahun lalu. Washington telah memperingatkan Assad terkait dampak serius dari serangan, tetapi belum ada tanda-tanda penghentian serangan itu.Observatorium untuk Hak Sipil Suriah mengatakan sejauh ini serangan telah menewaskan 47 orang. Serangan udara juga memaksa lebih banyak orang melarikan diri.
UOSSM, badan amal medis yang beroperasi di daerah itu, menyebutkan korban tewas di usia 68 tahun. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengaku prhatin dengan keselamatan puluhan ribu warga sipil yang terperangkap atau melarikan diri dari kekerasan di wilayah selatan Deraa. Sebuah layanan media militer yang dikelola sekutu Assad, Hizbullah melaporkan di timur laut Deraa, pasukan pro-pemerintah merebut tiga desa lainnya pada Rabu (27/6).
Assad dan sekutu-sekutunya sejauh ini berada di posisi terkuat mereka sejak masa awal perang. Assad telah berjanji menegaskan kembali kendali atas setiap wilayah negara itu. Pasukan pemerintah telah berulang kali dituduh menyerang fasilitas medis di daerah yang dikuasai oposisi. Damaskus dan Moskow menyangkal sengaja menargetkan mereka.
Observatorium mengatakan tiga rumah sakit diserang semalam di kota Saida, al-Jeeza dan al-Musayfra dekat perbatasan Yordania di sebelah timur kota Deraa. UOSSM mengatakan selain tiga rumah sakit itu, rumah sakit keempat ditutup setelah sebuah granat jatuh di dekatnya.
Stasiun televisi yang dikelola negara al-Ikhbariya mengatakan listrik ke kota Deraa – yang dibagi antara pemberontak dan pemerintah telah diputus karena “organisasi teroris” menargetkan saluran listrik di al-Musayfra, sekitar 20 km (12 mil) ke timur. Televisi negara mengatakan sekitar 1.000 orang, termasuk ratusan militan, setuju untuk menerima kehadiran pemerintah di Shaara, 60 Km (40 mil) ke utara.
Layanan media Hizbullah mengatakan ratusan keluarga telah melintasi garis depan dari Dael ke wilayah pemerintahan untuk menghindari kontrol pemberontak. Bagian barat daya adalah salah satu dari dua wilayah besar Suriah yang masih berada di tangan para pemberontak. Wilayah lainnya di barat laut dekat perbatasan Turki. (SON)