Jakarta, Teritorial.Com – Belum berhasil menunjukan sentimen positif, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan Senin (20/5/2019) melemah tipis 1 poin atau 0,1% ke level Rp14.451 per USD. Sebelumnya, di indeks Bloomberg, rupiah dibuka stagnan di level Rp14.450/USD, sama dengan penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu di Rp14.450/USD.
Dikutip dari data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Senin siang ini melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp14.448/USD. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada hari ini dipatok di Rp14.478 per USD, terdepresiasi 9 poin dari posisi Rp14.469 per USD di Jumat pekan lewat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah masih melemah seiring ketegangan perang dagang AS-China, yang menaikkan pamor USD sebagai mata uang safe haven. Selain itu, kenaikan harga minyak bisa berdampak pada impor minyak Indonesia yang berujung pada deficit current account Indonesia yang lebih besar.
Sementara itu, melansir dari Ruters, indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik ke 98,024, dan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak awal Maret seiring meningkatnya konflik dagang AS dengan China.
Pekan silam, Presiden AS Donald Trump menyerukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan telekomunikasi China, Huawei, yang melakukan kerjasama dengan perusahaan AS. Meningkatnya ketegangan itu telah memukul yuan China. Dolar AS juga bertambah 0,1% menjadi 110,215 yen Jepang, membukukan kenaikan mingguan pertama terhadap yen setelah lima minggu.