JAKARTA, Teritorial com – PT. Falah Inovasi Teknologi (Falah) dan Havelsan telah sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan berbagai produk untuk pelatihan dan simulasi. Kerjasama ini dimulai dengan pengembangan shooting simulator, parachute simulator dan flight simulator. Kedepannya akan ada lebih banyak produk yang akan dikembangkan bersama.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antar pihak pada event IndoDefence 2022 yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto.
Havelsan, perusahaan pertahanan asal Turki milik Turkish Air Force Foundation, telah berkecimpung di industri ini sejak 1982 dan memberikan banyak solusi bagi kebutuhan militer dan non-militer. Produk-produk yang dikembangkan Havelsan bertujuan agar pelatihan menjadi lebih cepat, efisien, hemat biaya dan dapat dilakukan berulang-ulang. Pelatihan juga dibangun dengan skenario dan lingkungan yang realistis serta bebas resiko.
Komisaris sekaligus CTO Falah,
Deni Muslim menyampaikan bahwa Havelsan adalah mitra strategis untuk teknologi dalam pengembangan berbagai produk training dan simulasi. “Kita sangat gembira dapat menjalin kerja dengan Havelsan karena mereka memiliki pengalaman yang panjang dan memiliki visi serta semangat yang sama terutama terkait pengembangan industri dan transfer of technology.” ujarnya.
Noviayana CEO Falah menceritakan bahwa penandatanganan MoU pada hari ini merupakan babak baru bagi kedua pihak setelah pertemuan pertama di event International Defence Exhibition (IDEX) Abu Dhabi tahun 2021 silam. “Kami bertemu pertama kali di IDEX 2021 Abu Dhabi dan berlanjut pada due diligence, saling mengunjungi, kami berkunjung ke Ankara dan mereka berkunjung ke Jakarta.” ujar Noviayana.
Dalam kerangka kerja sama ini, Falah akan melakukan inovasi pada perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem agar dapat sesuai dengan kebutuhan aparat militer Indonesia, aparat keamanan, aparat penegak hukum dan berbagai pasukan khusus. Inovasi dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada penyesuaian parasut, senjata dan kustomisasi pesawat, serta visual database Indonesia dan berbagai skenario pelatihan khusus.
Pada kesempatan ini CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, menyampaikan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara memiliki posisi yang penting bagi Havelsan dan Falah adalah mitra yang tepat. “Kami sangat gembira memiliki Falah sebagai mitra kami. Mereka memiliki kemampuan dan sumber daya yang mumpuni dalam pengembangan berbagai produk. Saat ini kami juga secara aktif mengikuti berbagai proyek terkait militer dan non-militer di Indonesia.” Ujarnya.
Sejak awal berdiri Falah memfokuskan produknya pada pelatihan militer dan non-militer menggunakan teknologi canggih seperti augmented reality dan virtual reality. Falah memiliki sistem manajemen pembelajaran sendiri dan platform virtual training suite untuk berbagai konten yang dibutuhkan.
Saat ini Falah telah mengembangkan banyak konten dan skenario pelatihan yang dibuat khusus untuk pelatihan perawatan pesawat, sistem pembelajaran bahasa virtual reality, dan berbagai materi pelajaran e-learning lainnya. Kedepannya Havelsan dan Falah akan terus mengembangkan produk dan menembus pasar baru bersama-sama di Indonesia atau belahan dunia lainnya. “Era pasca pandemi ini memungkinkan kita untuk melakukan berbagai pembelajaran dan pelatihan dengan metode digital dan virtual. Ini dibutuhkan tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh belahan dunia. Falah optimis dapat menembus pasar baru di luar negri bersama Havelsan.” tutup Noviayana.