Mandalika, Teritorial.Com – Keasrian dan kenidahan alam Mandalika, Nusa Tenggara Barat mulai banyak menarik perhatian publik. Jumlah turis ataupun wisatawan dalam dan luar negeri yang bertambah tiap tahunnya menjadikan tempat tersebut kini dibidik oleh berbagai pengusaha serta pemilik modal terutama dalam negeri.
Untuk itulah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah mengajak para pengusaha di Indonesia untuk berinvestasi di Mandalika, terlebih letaknya yang sangat trtategis dari pulau Dewata Bali, kini Mandalika masuk dalam salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Untuk itu, pemerintah menjanjikan insentif bagi investor yang mau menanamkan modalnya di Mandalika.
“Presiden mengimbau kami lebih aktif menggaet investor karena Mandalika sudah dipromosikan, sudah mulai di bangun. Kita punya investor besar, ada Budi Hartono, ada Hary Tanoesoedibjo, ada Grup Mulia. Jadi intinya, Presiden menyatakan Mandalika terbuka untuk bisnis, terbuka untuk pengusaha besar dalam negeri,” kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Menurut Abdulbar, ada beberapa insentif yang ditawarkan bagi pengusaha yang berinvestasi di Mandalika. Terlebih lagi Mandalika merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK). “Karena itu KEK maka tidak ada pajak. Pajak penghasilannya 0% untuk investasi ratusan miliar rupiah di sana. Terus ada juga 80 tahun sewa, jadi sifatnya bukan beli tapi sewa. Dapat hak guna bangunan seperti di Nusa Dua (Bali). Hanya bedanya di Indonesia yang bisa 80 tahun, itu hanya di Mandalika,” paparnya.
Abdulbar menambahkan saat ini pengembangan Mandalika berjalan pesat, dengan sudah ada pembangunan jalan sepanjang 11 kilometer. Termasuk pengelolaan air yang sudah dikeluarkan ITDC dengan dana total Rp450 miliar. “Tahun ini kami akan mengembangkan lagi karena sudah dapat pendanaan sebesar Rp1,6 triliun,” tambahnya.
Untuk hotel, ITDC menargetkan setidaknya ada 16.000 kamar di Mandalika. Namun menurutnya, hal ini target jangka panjang dan tergantung permintaan. “Kalau jumlah kamarnya sekitar 16.000, tapi itu kan bersifat jangka panhang. Nusa Dua dulu juga butuh waktu 30 tahun kan. Tergantung permintaan, nanti kalau karena MotoGP, Mandalika semakin ramai ya bisa semakin cepat,” katanya.
Untuk jumlah wisatawan, ditargetkan dapat mencapai 2 juta per tahun saat tahun kelima. Dia berharap adanya penyelenggaraan MotoGP dapat menambah jumlah wisatawan. “Penontonnya bisa mencapai 200.000, kita akan penuhi dengan kamar yang sudah ada, di Bali dan Lombok Utara. Di tempat kami baru ada satu hotel. Nanti akan ada 1.200 kamar dalam waktu dua tahun, jadi kita progresiflah. Tapi kita punya pasokan (kamar) di Bali dan Lombok,” pungkasnya.