Jakarta, Teritorial.com – Sejak tembus Rp 14.000/USD, pergerakan rupiah masih berpeluang besar untuk melemah kembali. Untuk itu, diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif untuk menahan dan menghalau pelemahan lebih lanjut.
Pelemahan yang ada saat ini membuat sejumlah kalangan khawatir. Ditambah sentimen dari dalam negeri dianggap belum cukup kuat signifikan untuk mengangkat rupiah.
Ketiadaan sentimen positif hingga faktor-fektor ekonomis yang mendorong Rupiah bangkit membuat depresiasi tersebut sukar diatasi. Terlebih hal ini juga besar dipengaruhi oleh supermasi Dollar AS yag kian meningkat. “Untuk itu, diharapkan kepanikan dapat mereda,” ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (8/5/2018).
Rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran di level support Rp14.063/USD dan resisten Rp14.025/USD. Sementara, dia menyampaikan, belum adanya sentimen positif secara signifikan terhadap rupiah membuat pergerakan rupiah kembali melemah. Bayang-bayang pelemahan rupiah di atas level Rp14.000/USD pun menghantui pelaku pasar sehingga membuat permintaan akan mata uang USD meningkat.
“Rupiah pun kembali terdepresiasi. Tidak hanya itu, terapresiasinya USD juga terimbas pernyataan anggota FOMC Raphael Bostic yang membuat investor kian panik, dimana ia cukup yakin dengan (kenaikan suku bunga acuan) tiga kali untuk saat ini dengan menyesuaikan kondisi saat ini,” pungkasnya. (SON)