Jakarta, Teritorial.Com – Peta jalan atau Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (14/5). Masterplan ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Saatnya kita bangkitkan potensi ekonomi syariah di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam peluncuran masterplan di Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5).
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Presiden Jokowi menilai bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi syariah. Ekonomi syariah juga diharapkan dapat mendorong ekonomi Indonesia sehingga turut mengentaskan kemiskinan, melestarikan lingkungan, serta mendorong kesejahteraan sosial.
Beberapa sektor industri seperti makanan dan minuman, fashion, pariwisata, media dan rekreasi, serta farmasi dan kosmetika akan menjadi fokus dalam pembangunan ekonomi syariah.
Selain itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga akan dijadikan sebagai salah satu faktor pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Pemanfaatan e-commerce juga akan dilakukan guna meningkatkan penjualan produk halal di Indonesia.
“Kita kuatkan UMKM kita dan ekonomi digital kita, saya sangat senang sekali dengar saat ini sudah ada market place yang tawarkan produk halal,” terang Jokowi.
Selanjutnya, ekonomi digital diharapkan dapat membantu meningkatkan produk halal Indonesia yang berdaya saing dan kompetitif. Tidak hanya di dalam negeri, ekonomi digital juga diharapkan dapat membuat produk halal Indonesia dipasarkan ke pasar global.
Sementara itu, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat pengeluaran belanja masyarakat muslim dunia pada tahun 2023 akan mencapai US$ 3 triliun. Merujuk kepada data tersebut, Presiden Jokowi menilai bahwa produk halal akan memiliki potensi yang besar.
Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat kesepuluh sebagai negara yang menyelenggarakan ekonomi syariah, berada di belakang Malaysia, UAE, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Yordania, Qatar, Pakistan dan Kuwait.