Jakarta, Teritorial.com – Menyikapi protes para pilot Garuda yang mengancam mogok kerja, Pilot TNI AU sudah memastikan akan menggantikan sementara posisi pilot Garuda Indonesia yang mogok kerja.
VICE President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, hal itu merupakan langkah antisipatif Garuda Indonesia terhadap ancaman mogok.
“Jadi memang kami sudah antisipasi tentunya, kami sudah mempunyai kontigensi plan apabila memang mereka melakukan aksi mogok,” ujar Hengki di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Hengki menambahkan, pihaknya juga telah menggandeng TNI Angkatan Udara untuk mengantisipasi aksi mogok para pilot. Kerja sama itu untuk memastikan operasional penerbangan tetap berjalan normal, meski ada aksi mogok.
“Tentunya kami apabila ini terjadi mogok, kami akan mengoptimalkan seluruh pilot yang ada di Garuda. Kedua, tentunya untuk jangka panjang kami sudah bekerja sama dengan TNI AU untuk pemanfaatan SDM di bidang pilot,” katanya.
Ancaman aksi mogok dilakukan karena kinerja perusahaan dinilai terus menurun dan tidak kunjung membaik. Memburuknya kinerja perusahaan itu dilihat dari harga saham GIAA yang terus menurun.
Pada penutupan pasar saham pada Kamis (31/5/2018), harga saham GIAA berada di level Rp 254 per lembar. Nilai itu menurun dibandingkan saat IPO, GIAA dihargai Rp 750 per lembar.(Akhdi Martin Pratama) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ini 2 Langkah Garuda jika Para Pilot Lakukan Aksi Mogok”. (SON)