Jakarta, Teritorial.Com – Memasuki pekan keempat bulan Fenruari, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diyakini masih terus berpeluang menguat. Pada perdagangan hari ini, rupiah masih dimungkinkan untuk kembali mengalami kenaikan.
Pasalnya, mata uang Negeri Paman Sam diprediksi berbalik melemah setelah mendapatkan dorongan dari kelanjutan negosiasi perang dagang. “Senin, nilai tukar rupiah akan menguat di kisaran level Rp13.920 hingga Rp14.110/USD karena konsolidasi indeks USD,” ujar Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya di Jakarta, Senin (18/2/2019).
Secara tren, menurutnya laju mata uang rupiah masih berada di sekitar area lower bollinger band. Tren pemulihan mata uang Garuda mengiringi reli dolar yang terhenti, setelah sebelumnya sempat melesat naik.Sebelumya, nilai tukar rupiah terhadap USD pada akhir perdagangan, Jumat (15/2/2019) tumbang untuk terus jatuh semakin dalam hingga menyentuh level Rp14.148/USD.
Tren negatif mata uang Garuda mengiringi poundsterling yang menyusut seiring ketidakpastian negosiasi Brexit alias keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan pekan lalu anjlok hingga menuju posisi Rp14.148/USD atau memburuk dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.085/USD.