Jakarta, Teritorial.com – Penggunaan stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan terlambat digunakan, yang awal rencananya penggunaan kereta tercepat pertama ini akan dilakukan pada Agustus menjadi September mendatang.
Keterlambatan penggunaan dua stasiun tersebut dikarenakan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung tidak ada akses. Tentunya hal ini tidak masuk akal, bagaimana mungkin dalam pembuatan stasiun kereta tidak memikirkan akses bagi penumpang.
Bahkan yang mengejutkan, proyek yang mencapai Rp 114.24 triliun ini menurut Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN yang mengatakan bahwa akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan.
Akan tetapi, Wirjoatmodjo mengatakan bahwa dirinya mengaku kesal dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) karena akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan.
“Saya missed satu hal, di mana November tahun lalu saya baru menyadari realize jika kita lupa mikirin akses stasiun,” terangnya.
Wirjoatmodjo mengatakan bahwa dirinya kesal dengan pihak KAI karena akses stasiun belum dipikirkan.
“Stasiun Halim dan Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang,” katanya dalam acara salah satu acara.
Wirjoatmodjo mengatakan akibat hal itu, mau tak mau Stasiun Karawang dan Padalarang akan terlambat dibuka.
“Jika dua stasiun tersebut dibuka sekarang, maka tidak ada jalan aksesnya,” terangnya.
Bahkan Wirjoatmodjo mengungkapkan jika tidak adanya akses ke dua stasiun ini merupakan sebuah tindakan yang salah.
“Kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya. Itu bisa kelewatan juga,” katanya.
Wirjoatmodjo juga mengakui jika selalu ada bilind spot dalam setiap proyek dan untuk itu dalam sebuah tim harus saling mengingatkan.
“Karena saya fokus di delivery keretanya, kelupaan, baru November tahun lalu kita cek ternyata jalannya belum dibangun. Bahwa kita blind spot selalu muncul, kalau tim itu yang sehat, tim yang saling mengingatkan,” jelasnya.
Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa saat dirinya bergabung dalam penyelesaian mega proyek ini, pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung nyaris mangkrak.
“Saat itu saya ditugasin jadi wamen yang salah satu targetnya adalah harus menyelesaikan barang ini, di mana pata 2019 nyaris mangkrak,” tambahnya.
Kemudian Wirjoatmodjo melakukan pemetaan agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat kembali dilanjutkan, termasuk melakukan negosiasi dengan pihak China.
Wirjoatmodjo juga mengtakan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengkonfirmasi akan naik kereta ini pada 1 September dan kemungkinan diresmikan bersama dengan PM China 6 September.