Ekonomi

Telkom Lakukan Transformasi Besar-besaran: Perampingan Anak Perusahaan untuk Efisiensi Maksimal

Telkom Lakukan Transformasi Besar-besaran: Perampingan Anak Perusahaan untuk Efisiensi Maksimal

Jakarta, Teritorial com – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tengah menghadapi era transformasi yang menuntut keberanian dalam mengambil keputusan strategis. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama yang baru, Dian Siswarini, perusahaan telekomunikasi terbesar Indonesia ini bersiap melakukan perombakan struktur organisasi yang cukup signifikan.

Arahan Danantara sebagai Katalis Perubahan

Langkah transformasi ini bukanlah keputusan spontan, melainkan bagian dari arahan strategis yang diterima dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Sebagai holding company BUMN, Danantara memiliki visi untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien dan menguntungkan di seluruh portofolio perusahaan negara.

Dian Siswarini, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO XL Axiata, membawa pengalaman fresh dalam industri telekomunikasi. Dalam pandangannya, proses streamlining atau perampingan perusahaan merupakan langkah yang tidak dapat dihindari untuk menghadapi dinamika industri yang semakin kompetitif.

Evaluasi Mendalam terhadap Ekosistem Anak Perusahaan

Proses transformasi ini dimulai dengan evaluasi komprehensif terhadap seluruh anak dan cucu perusahaan yang berada di bawah naungan Telkom Group. Evaluasi ini tidak hanya melihat aspek finansial, tetapi juga relevansi strategis setiap entitas dengan core business Telkom di era digital.

Direktur Strategic Portfolio Telkom, yang diberi tanggung jawab untuk melakukan review mendalam, akan menganalisis kontribusi masing-masing anak perusahaan terhadap pertumbuhan dan profitabilitas grup secara keseluruhan. Entitas yang tidak memberikan nilai tambah atau bahkan menjadi beban finansial akan menjadi prioritas dalam proses restrukturisasi.

Strategi Tiga Pilar: Tutup, Gabung, dan Optimalkan

Transformasi yang direncanakan Telkom melibatkan tiga strategi utama. Pertama, penutupan anak perusahaan yang konsisten merugi dan tidak memiliki potensi recovery di masa depan. Kedua, penggabungan atau merger antara anak perusahaan yang memiliki sinergi bisnis untuk menciptakan efisiensi operasional. Ketiga, optimalisasi anak perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Pendekatan ini memungkinkan Telkom untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, mengurangi duplikasi fungsi, dan fokus pada segmen bisnis yang benar-benar memberikan kontribusi signifikan terhadap target jangka panjang perusahaan.

Tantangan Industri sebagai Pemicu Transformasi

Industri telekomunikasi Indonesia menghadapi berbagai tantangan struktural yang memaksa pelaku usaha untuk beradaptasi. Penurunan pendapatan dari layanan tradisional seperti SMS dan voice call, yang kini hanya menyumbang 7% dari total pendapatan Telkom, menuntut perusahaan untuk berevolusi menjadi digital service provider yang lebih komprehensif.

Di sisi lain, pertumbuhan layanan data dan internet serta fiber to the home menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan. Transformasi struktur organisasi diharapkan dapat mempercepat adaptasi terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin digital.

Dampak terhadap Efisiensi dan Agilitas Perusahaan

Dengan melakukan perampingan struktur organisasi, Telkom bertujuan menciptakan perusahaan yang lebih ramping, lincah, dan responsif terhadap perubahan pasar. Pengurangan layer organisasi akan mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan koordinasi antar unit bisnis.

Efisiensi operasional yang dihasilkan dari transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan margin keuntungan dan memberikan ruang yang lebih luas untuk investasi dalam teknologi dan inovasi. Hal ini sejalan dengan komitmen Telkom untuk menjadi digital telecommunications company yang terdepan di Asia Tenggara.

Sinergi dalam Ekosistem BUMN

Transformasi Telkom juga harus dilihat dalam konteks yang lebih luas sebagai bagian dari reformasi ekosistem BUMN secara keseluruhan. Dengan adanya Danantara sebagai holding company, dimungkinkan terjadinya sinergi lintas BUMN, termasuk penggabungan anak perusahaan yang memiliki bidang usaha serupa.

Sebagai contoh, anak perusahaan properti Telkom berpotensi digabungkan dengan anak perusahaan properti BUMN lainnya untuk menciptakan skala ekonomi yang lebih besar dan efisiensi yang lebih optimal.

Masa Depan yang Lebih Fokus

Melalui transformasi ini, Telkom mengambil langkah berani untuk memposisikan diri sebagai perusahaan telekomunikasi yang lebih fokus dan efisien. Proses restrukturisasi memang tidak mudah dan memerlukan kehati-hatian dalam pelaksanaannya, namun langkah ini diperlukan untuk memastikan sustainabilitas dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Dengan kepemimpinan yang berpengalaman dan dukungan dari Danantara, Telkom optimis dapat melewati fase transformasi ini dengan sukses dan emerger sebagai pemain telekomunikasi yang lebih kuat di pasar regional maupun global.

Transformasi yang dilakukan Telkom ini juga diharapkan dapat menjadi best practice bagi BUMN lainnya dalam menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis dan kompetitif di era digital ini.

Alfianti Dinda

About Author

You may also like

Ekonomi

Kisah Si Radja Cendol di Sequis Talk

Jakarta, Teritorial.com –  Berawal dari sebuah gerobak cendol sederhana terbuat dari kayu, Danu Sofwan mengawali bisnisnya dengan berjualan cendol yang
Ekonomi

Lonjakan Harga Tinggi, Bitcoin Dilarang BI

 Jakarta,  Teritorial.com – Memasuki era dimana hampir semuanya dapat  didigitalisasikan, Bitcoin menjadi salah satunya fenomena yang sedang marak diperbincangkan, terkait