Jakarta, Teritorial.com – Kesiapan kemandirian industri pertahanan dalam negeri menjadi urgensitas utama Indonesia menghadapi persangain global. Hal tersebut menuntut upaya berbagai pihak termasuk dalam hal ini perusahaan swasta dalam negeri.
Menjadi Keynote speeches dalam Rapat Pemilihan Ketua Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (PINHANTANAS) bertempat di Energy Building Jakarta 21 Febuari 2018, Menhan RI Rymizard Ryacudu berharap agar kemajuan Industri Pertahanan dalam negeri dapat menopang kemajuan bangsa Indonesia.
Ryamizard menyampaikan hanya ada dua pilihan dalam globalisasi yaitu menjadi maju mendominasi kemudian menjajah atau sebaliknya, menjadi pihak yang didominasi dan terjajah. “Nah jika sudah begitu adanya kita nih bangsa Indonesia mawu pilih yang mana”, ujarnya dengan nada bertanya kepada para hadirin.
Menhan RI juga mengatakan apapun karya yang diperjuangkan untuk bansa ini merupakan bentuk bahakti dalam melakukan Bela Negara. Mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri tidak cukup jika hanya mengandalkan BUMN. Pada perkembangnya pihak swasta juga terus bersinerji menghadirkan inovasi dan kreatifitas tampa batas demi mendukung pencapaian pertahanan dan keamanan negara.
Sebagaimana yang disampaikan pada Rapim Kemhan 2018 yang lalu, Kementerian Pertahanan beserta seluruh stake holders terkait mulai membagun prespektif baru, dimana untuk saat ini industri pertahanan tidak hanya dipahami sebatas upaya negara dalam mempertahankan diri dari ancaman, namun juga sebagai aset penyumbang defisa negara.
Berdasarkan pada hasil riset indeks global, Indonesia dikelola dengan baik maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar di dunia. Memperjuangkan hal tersebut, Menhan menjelaskan bahwa beberapa tahapan sudah dimulai salah satunya melalui industri pertahanan dalam negeri.
“Sudah banyak bermunculan industri-industri pertahanan baru di kalangan swasta dengan kualistas yang tidak kalah dengan industri pertahanan mancanegara, nah kita ini beserta DPR juga tentunya bisa menjadikan hal ini sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan di Kemhan dan Mabes TNI”, tegasnya.
Menyampaikan soal potensi ancaman, sebagai purnawiran Jenderal, Menhan juga menegaskan sebagai warga negara hendaknya semua yang ada ini mulai malakukan adaptasi dengan lingkungan strategis yang berkembang. Pinhantanas menjadi bukti bahwa untuk urusan pertahanan dan keamanan tidak lagi bersifat parsial, yang hanya berada di lingkup internal TNI saja.
Untuk kedepannya Ryamizard berharap bahwa Pinhantanas tidak berhenti sampai disini, komitmen haru terus diperjuangkan. Menhan sendiri telah mengatakan pihaknya/pemerintah tengah mempromosikan kepada negara-negara tetangga terkait produk alutsista yang dihasilkan dari karya anak negeri. (SON)