Jakarta, Teritorial.Com – Pameran dokumentasi foto dan lukisan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dalam “Art & Diplomacy” yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Galeri Foto Jurnalistik Antara dan Perpustakaan Nasional, untuk merayakan HUT ke- 74 RI menceritakan dan menggambarkan perjuangan Indonesia di jalan diplomasi yang berlangsung di Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta, Jumat (16/8).
Mewakili keluarga besar pendiri LKBN Antara, Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dalam sambutannya mengajak seluruh tamu undangan yang hadir serta masyarakat luas pada umumnya untuk kembali kepada mempelajari tentang pemahaman terhadap sejarah. “Saya sendiri hadir sebagai undangan yang mewakili keluarga perintis dan pendiri Kantor Berita Nasional Antara. Pameran ini mengetengahkan banyak peristiwa heroik yang terjadi sepanjang tahun 1945 hingga 1950 yang antara lain direfleksikan dalam bentuk foto, gambar, berita, komik dan lain-lain,” ungkap Chappy Hakim.
Mantan Kepala Staf TNI AU tersebut menekankan bahwa seni dan diplomasi menjadi hal yang tidak akan pernah terpisah dari sejarah perjuangan bangsa merebut kemerdekaan. “Kita sebagai bangsa yang merdekan saat ini harus paham bahwa bentuk perjuangan memerdekakan bangsa ini diraih dengan berbagai cara dan upaya, banyak sekali dari kita yang sama sekali tidak tahu apalagi memahami arti penting daripada bentuk-bentuk karya seni yang ternyata menjadi nilai perjuangan tersendiri yang tidak akan pernah ternilai harganya,” Jelas Mantan Kepala Staf TNI AU.
Indonesia dengan luas wilayah geografi sebesar ini dengan berbagai bentuk suku bangsa dan bahasa yang beragam dapat dipastikan bahwa banyak sekali menyimpan karya seni budaya yang pada saat ini turut memperjuangkan hak kedaulatan kita untuk menjadi negeri yang merdeka terbebas dari belenggu penjajahan. “Saya sendiri pernah juga mengalami pendidikan di luar, waktu itu di Amerika Serikat, saat menjadi Kadet disana satu hal yang menjadikan saya terheran pada saat itu adalah mengenai materi pertanyaan tentang kemampuan bakat seni apa yang anda meliki,” tegasnya.
“Dengan kata lain, bakat-bakat seni yang dimiliki hampir ada di setiap diri manusia terus dipelajari dan dikembangkan walaupun status mereka sebagai kadet sekalipun. Karena bagi mereka mendidik seorang tentara bukan untuk menjadikan tentara tersebut sebagai robot, sehingga unsur-unsur seni yang tertanam disetiap manusia sejak lahir itulah yang sesungguhnya juga menjadi sumber kekuatan manusia tersebut,” terang Chappy Hakim.
Kaitannya dengan pameran foto tersebut yang sangat inspiratif terutama bagi generasi muda dalam turut memahami makna perjuangan bangsa yang dilakukan oleh para pejuang yang terdiri antara lain dari para seniman dan diplomat dengan semangat yang tidak kenal menyerah. Sebagaimana contoh saat ini kita sendiri saksikan perjuangan fisik dan diplomasi tersebut terekam melalui berbagai karya seniman masa revolusi dalam berbagai bentuk, seperti sketsa , lukisan, foto dan lainnya yang menjadi saksi bisu atas peristiwa-peristiwa tersebut.
Hadir ditengah-tengah acara sejumlah pejabat tinggi lainnya seperti Karoum Setjen Kemhan RI Marsma TNI Yusuf, Kadispen TNI AU Marsma TNI Fajar Ardiyanto, Kapusdatin Kemhan RI Brigjen TNI Dominggus Pakel, perwakilan keluarga besar sang-Proklamator, Bung Hata, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi danan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid.