HUT TNI AU Ke-78, Panglima TNI: Harus Adaptif dengan Perkembangan Geopolitik Global

0

Yogyakarta, Teritorial.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI Angkatan Udara (AU) Ke-78 dilaksanakan di Lapangan Ksatrian Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto Yogyakarta, Senin (22/4/2024).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bertindak sebagai inspektur upacara HUT TNI AU Ke-78.

Dalam sambutannya, Panglima TNI berpesan pentingnya TNI AU sebagai pengawal dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis.

Termasuk teknologi yang menyertai demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat dinamisnya perkembangan global belakangan ini.

“Kondisi geopolitik di Timur Tengah saat ini telah memanas dan di tataran regional Laut Cina Selatan hingga saat ini masih memiliki konflik yang belum dapat diselesaikan hingga tuntas,” kata Agus Subiyanto.

Seperti diketahui bersama bahwa kondisi geopolitik di Timur Tengah saat ini telah memanas setelah Iran meluncurkan serangan Drone dan rudal ke Israel. Di mana kemudian direspons oleh Israel dengan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran.

Sedangkan pada dataran regional, lanjut Panglima TNI, Laut Cina Selatan hingga saat ini masih memiliki konflik yang belum dapat diselesaikan hingga tuntas.

Di mana kepentingan setiap negara atas wilayah Laut Cina Selatan memberikan dampak terhadap keseimbangan politik di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

“Kondisi global dan regional ini secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak pada negara kita,” kata Panglima TNI.

Oleh karena itu, TNI AU sebagai pengawal dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis termasuk teknologi yang menyertai demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai implementasi dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, TNI angkatan udara secara bertahap setelah meningkatkan kemampuan alutsista.
Di antaranya dengan sejumlah pesawat tempur Rafale, peawat angkut C130 J super Hercules, helikopter H 225 M Caracal, pesawat terbang tanpa awak Anka, Rudal GM 403, Rudal Nassam dan persenjatan lainnya.

“Selain itu peningkatan kemampuan alutsista juga dilaksanakan melalui program upgrade pesawat F-16 dan modernisasi pesawat C 130 H Hercules,” tambah Agus Subiyanto.
Panglima TNI berharap peningkatan kemampuan alutsita tersebut menjadikan TNI Angkatan Udara tidak hanya lebih unggul melainkan juga lebih disegani di kawasan.

Lebih dari itu kemudian modernisasi yang sudah berjalan diharapkan dapat menjadi titik tolak TNI Angkatan Udara untuk mematangkan konsep postur dan Sentral 2025 2044 sebagai bekal pertahanan matra udara menuju Indonesia emas 2045.

Selanjutnya dalam lingkup nasional, Panglima TNI juga berharap TNI Angkatan Udara mengedepankan faktor humanis untuk membantu kesulitan masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan kemanusiaan.

Share.

Comments are closed.