Panglima Sebut Satsiber TNI Sasar Perlindungan Infrastruktur Kritis

0

Jakarta, Teritorial.Com – Menghadapi era digitalisasi revolusi industri 4.0, Satuan Siber Tentara Nasional Indonesia (Satsiber TNI) memiliki tugas untuk melindungi dan mempertahankan infrastruktur kritis TNI yang terhubung satu dengan yang lainnya.

Dalam keterangan pers kepada teritorial.com selasa (19/03), Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam sambutannya pada acara peresmian Sistem Siber TNI, bertempat Gedung Siber Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/3/2019), bahwa ada 4 (empat) fungsi yang harus dimiliki Siber TNI yaitu deteksi, proteksi, recovery.

Ke empat fungsi tersebut meyakinkan bahwa sistem siber yang berjalan tidak terdapat lubang atau kelemahan pertahanan yang bisa dimasuki oleh malware maupun backdoor. “Jangan sampai digunakan untuk mengambil data dan mengawasi kita ataupun menjadi ancaman terjadinya kelumpuhan dalam sistem Siber TNI”, ujar Panglima TNI.

Berkaca dari beberapa kasus yang terjadi di dunia maya belakanga ini, Hadi Tjahjanto mengingatkan akan kejadian yang tidak terprediksi seperti serangan teroris yang ada di New Zealand. Dimana fenomena teroris siber saat ini tidak hanya menargetkan korban jiwa dan kerusakan namun kekacauan dan disfungsi dari sistem jaringan operasional maupun komputerisasi.

Berlandaskan pada prespektif siber, Hadi peristiwa ini dapat dikaitkan pada satu teori yang ditulis oleh Nassim Nicholas Taleb dikenal dengan Black Swan Theory (Teori Angsa Hitam) yang menjelaskan pada peristiwa langka memiliki dampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa. “Jika dikaitkan dengan Tugas Pokok TNI, dengan kehadiran Satsiber TNI ini diharapkan mampu memprediksi atau meramalkan apa yang terjadi walaupun secara terbatas dengan menganalaisa jejak digital yang terjadi di dunia maya”, pungkasnya.

Share.

Comments are closed.