Panglima TNI Yudo Margono Minta Maaf Soal Memiting Pendemo Rempang, Ini Penjelasannya

0

Batam, Teritorial.com – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan memiting warga Pulau Rempang yang terlibat demonstrasi. Yudo menyatakan tidak ada niat untuk melakukan kekerasan kepada warga.

”Sekali lagi mohon maaf atas pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting,” kata Yudo di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/9).

Yudo menyampaikan, saat itu dia menjawab pertanyaan dari Pangdam. Dia hanya berniat menyampaikan perumpamaan dalam menghadapi eskalasi keamanan meningkat.

Panglima melanjutkan, TNI dalam membantu pengamanan unjuk rasa sudah tidak dibekali dengan alat yang bisa membahayakan demonstran. Oleh karena itu, dengan cara dipiting akan lebih aman dari ancaman luka fatal.

”Itu saya enggak tahu karena bahasa saya itu orang ndeso, yang biasa mungkin melaksanakan dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan dengan teman saya tuh. Saya pikir dipiting lebih aman,” jelas Yudo.

Sebelumnya, beredar video Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan pasukannya untuk memiting warga Pulau Rempang yang melakukan unjuk rasa. Video itu pun menuai beragam reaksi warganet.

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyebut ada kesalahpahaman dalam video tersebut. Sebab, video yang beredar tidak utuh.

”Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri,” kata Julius dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).

Julius menyampaikan, instruksi Panglima TNI adalah penindakan hukum kepada para pelaku anarkisme tidak menggunakan senjata. Sehingga tidak menimbulkan korban.

”Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” imbuh Julius.

Share.

Comments are closed.