Washington, Teritorial.Com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) bereaksi keras atas pembelian sistem pertahanan canggih rudal S-400 milik Rusia yang dilakukan oleh Turki.
AS mengancam akan memberikan sanksi atas langkah yang dilakukan oleh Turki pasca pembelian S-400. Ancaman sanksi tersebut disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O’Brien, Minggu (10/11).
“Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi ini,” kata O’Brien dalam sebuah wawancara dengan CBS “Face the Nation”.
Pernyataan O’Brien merujuk pada hukuman berdasarkan hukum AS yang dikenal sebagai Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi atau CAATSA. Menurutnya, sanksi terhadap Turki bisa disahkan oleh Kongres dengan dukungan bipartisan yang luar biasa.
Sebelumnya, pembelian S-400 milik Rusia oleh Turki juga telah mendapatkan protes dari AS dengan alasan bahwa senjata canggih milik Rusia tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan bisa mengancam jet tempur siluman F-35 milik AS yang diproduksi oleh Lockheed Martin.
Meskipun demikian, Turki tetap melanjutkan kesepakatan pembelian S-400 dengan Rusia dan sudah menerima pengiriman pertamanya pada bulan Juli lalu.
Washington pun langsung merespons Turki dengan mencoretnya dari keanggotaan program F-35 dimana Ankara adalah produsen suku cadang dan pembeli jet tempur. Namun sejauh ini, belum ada sanksi yang dijatuhkan pada Turki.
Turki belum mengaktifkan baterai S-400 yang diterimanya, dan Washington masih berharap untuk membujuk sekutunya agar meninggalkan sistem senjata pertahanan Rusia.
“Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu pesan yang akan disampaikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia ada di sini,” kata O’Brien, dikutip Reuters, Senin (11/11/2019).