Jakarta, Teritorial.com – Menanggapi isu degradasi bangsa seperti maraknya peristiwa penyerangan terhadap ulama tokoh agama dan banyak lagi kegaduhan lainnya, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat ditanya diacara Live Interview Tv One sore hari pukul 17.00 di Jakara (11/3/2018) tegas mengatakan Indonesia adalah bangsa yang kuat dan solid.
Mantan Panglima TNI tersebut seraya mengingatkan kembali kepada warga Indonesia sejatinya Indonesia adalah bangsa patriot, bangsa pejuang dan sudah terbukti dalam hal kemerdekaan dimana menjadi negara yang merdeka merupakan pejuangan yang ditempuh oleh berbagai suku dan budaya di Indonesia.
Masyarakat indonesia ini adalah masyarakat yang kita sudah merdeka 70 tahun sekian namun pengalaman ini seperti berbagai pemberontakan yang ada seperti di Kalimantan, di Ambon dan Maluku membuat masyarakat semakin tidak mudah terpecah belah.
“Justru semakin solid Ingat bahwa banyak dari mereka ini merupakan suku-suku di Indonesia berasal dari mereka yang jago-jago dalam perang dan sampai kemerdekannya pun diraih dengan cara berperang berjuang,” tegas mantan Panlima TNI tersebut.
Kita bisa lihat sendiri jika ke daerah tertentu dimana ada suku pastinya memiliki alat persenjataan perang khusus. Adapun mereka menggunakan hal tersebut untuk bertahan dan melindungi diri yang kemudian berperang melawan penjajahan. Uniknya Seluruh suku di Indonesia memiliki tarian perang khas masing-masing daerah.
Namun perkembangan generasi ke generasi tentunya meghadirkan dinamika tersendiri soal pengetahuan serta kepekaan kita terhadap masyarakat Indonesia dalam pemahaman mengenai perjuangan serta sejarah panjang bangsa Indonesia hingga sampai saat ini. Generasi milenial yang dianggap telah bergesar dan kehilangan kepeduliannya terhadap sejarah dianggap tidak bener olej Jenderal Gatot.
“Saya tegaskan bahwa tidak semua perubahan serta perkembangan perjuangan Indonesia seabgai bangsa pejuang akan dilupakan begitu saja, justru generasi milinial saat inilah yang kedapatan kemudahan lebih terhadap aset-aset serta situs bersejaran di Indonesia,” tutup Jenderal Gatot. (SON)
