Loyalis Jokowi, Gantikan Idrus Marham

0

Jakarta,Teritorial.Com – Agus Gumiwang, putra menteri dalam pemerintahan Presiden Soeharto Ginanjar Kartasasmita, ditunjuk menggantikan Menteri Sosial Idrus Marham yang mengundurkan diri. Agus pernah dipecat dari kepengurusan Golkar tahun 2014 karena mendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla, padahal partainya mengusung Prabowo Subianto – Hatta Radjasa pada Pilpres tahun tersebut.

Sebagaimana diketahui kepengurusan Golkar pada 2014 terpecah. Baik Abu Rizal Bakrie maupun Agung Laksono mengaku berhak memimpin Golkar. Ical cenderung kepada Prabowo, sedangkan Agung Laksono pro Jokowi- Kalla. Agus Gumiwang kini menjabat Plt Ketua DPD Golkar DKI menggantikan  Fayakhun Andriadi Maret lalu. 

Fayakhun mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan laut (Bakamla).  Penggantian Idrus dengan Agus sejalan dengan tradisi, dalam mana keduanya berasal dari partai yang sama. Perbedaannya, Agus berasal dari Jawa Barat dan generasi muda perpolitikan yang berasal dari Tatar Sunda. 

Pergeseran asal tokoh itu diperkirakan turut mempengaruhi konstelasi Pilpres tahun 2019. Jokowi tampaknya berusaha memperkuat perolehan suara di Jawa Barat serta Agus juga diarahkan sebagai Ketua Timses Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin  . Adapun Idrus dikenal sebagai tokoh muda dari Sulawesi Selatan yang bisa diterima berbagai pihak, serta merupakan  salah satu sekjen Golkar terbaik. 

Mensos Idrus Marham ditemani Ketum Golkar Airlangga Hartarto menemui Presiden Jokowi di Istana Jumat siang (24/8/2018) . Kepada para wartawan Idrus menyatakan telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari KPK. Penyidikan terkait penanganan dugaan suap PLTU Riau-1  dan  statusnya sudah tersangka.  “Surat diterima Kamis sore. Atas dasar itu saya mengundurkan diri.”

Idrus Marham menjabat posisi Mensos tujuh bulan lalu menggantikan Khofifar Indah Prawansa yang mengikuti Pilkada Jatim dan kini menjabat gubernur provinsi tersebut. Idrus juga mundur dari kepengurusan DPP Golkar.

“Kita ini kan tidak hanya pejuang, aktivis, elite politik kita harus beri contoh kepada rakyat, ya dan saya siap menghadapi semuanya. Apa pun misalkan tuduhan-tuduhan, kita serahkan ke KPK. Kita hormati langkah KPK, jangan ya ketika menghadapi proses hukum mencak-mencak, jangan. Jadi jangan ketika kena masalah kayak dunia kiamat. Kita jalani,” tegasnya. Idrus beberapa kali dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1 dengan tersangka Eni Maulani Saragih.

Share.

Comments are closed.