Jakarta, teritorial.com – Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengapresiasi keputusan dicabutnya izin proyek pembangunan 13 pulau Reklamasi di Teluk Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut, Rahayu keputusan tersebut telah sesuai dengan janji kampanye Anies terhadap masyarakat DKI Jakarta sewaktu belum menjabat.
“Reklamasi DKI Jakarta selama ini telah menjadi beban dan ancaman bagi para nelayan karena mengganggu ekosistem pantai dan laut sehingga tangkapan ikan berkurang dan biaya melaut semakin tinggi,” ujar Rahayu, Jumat, (28/9/2018).
Rahayu juga menjabarkan bahwa reklamasi sedianya telah membuat Ikan-ikan yang biasanya mudah ditangkap dekat bibir pantai sekarang sudah bermigrasi ke tengah laut.
Reklamasi, lanjut Rahayu, juga dengan jelas mengakibatkan adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Hal itu melalui berbagai kajian dan analisa kelompok kelompok pro lingkungan hidup seperti Walhi yang membuktikan hal tersebut.
“Pertumbuhan karang di Kepulauan Seribu akan semakin terganggu akibat tekanan bahan pencemar dan sedimen yang dibawa oleh pembangunan reklamasi,” tegas perempuan yang santer disebut akan menjadi pendamping Anies Baswedan menggantikan Sandiaga Uno.
Rahayu menegaskan hal yang juga penting adalah reklamasi tidak bermanfaat bagi warga Jakarta umumnya.
Oleh karena itu, berdasarkan kepedulian terhadap lingkungan warga Jakarta dan kota Jakarta, Gerindra mendukung penuh kebijakan Gubernur Anies Baswedan.
“Langkah Anies menepati janji merupakan gambaran komitmen Gerindra dalam setiap merealisasi janji dan menolak untuk membohongi rakyat untuk tujuan kekuasaan,” pungkas Rahayu.