Pembangunan Jalasena di ‘Pantai Maju’ Bukti Kepentingan Publik Jadi Fokus Utama Jakpro

0

Jakarta, Teritorial.Com – Gubernur DKI Jakarta Anies Basweran bersama Direktur Jakarta Propertindo (“Jakpro”) Dwi Daryoto hadir pada Peletakan Batu Pertama Jalan Sehat dan Sepeda Santai (“Jalasena”) untuk Kawasan Pantai Kita dan Pantai Maju, Jakarta Utara, Minggu (23/12/2018).

Prosesi ini menandai dimulainya pelaksanaan penugasan kepada PT Jakarta Propertindo (“Jakpro”) tentang pengelolaan tanah melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2018.

Jakpro menyusun perencanaan sebagaimana ditugaskan Gubernur dengan mengutamakan kepentingan publik sebagai prioritas.

Jalur Jalasena merupakan wujud visi bersama pengelolaan lahan di pantai maju dan pantai kita yang berorientasi kebermanfaatan untuk rakyat.

Jakpro telah menerima penugasan pada November 2018 meliputi pengelolaan Lahan Kontribusi dan pelaksanaan kerja sama Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Umum di Pantai Kita dan Pantai Maju.

Pengelolaan Lahan Kontribusi diamanatkan sesuai Panduan Rancang Kota.

Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menyatakan kesiapan melaksanakan amanat pengelolaan tanah Pantai Kita dan Panta Maju melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2018.

“Kami siap menerima amanah ini dengan memerhatikan aspirasi-aspirasi positif untuk membangun ruang interaksi yang inklusif,” kata Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto.

Dalam perencanaan, kata dia, pembangunan dan pengembangan prasarana akan sangat beguna untuk kepentingan publik di lahan kontribusi.

“Kepentingan publik menjadi perhatian utama dalam penugasan ini dengan mengedepankan masyarakat pesisir yang terdampak,” tegas dia.

Adapun yang dimaksud sarana, prasarana dan utilitas umum (“PSU”) diantaranya air bersih, persampahan, air limbah, drainase, Ruang Terbuka Hijau, Ruang Terbuka Biru, dan transportasi.

Selain memulai pembangunan jalur Jalasena dengan titik awal bentangan di Pantai Maju, Jakpro memulai program menghijaukan Kawasan Pantai Maju ditandai inisiasi penanaman pohon khas Betawi yaitu Kecapi oleh Gubernur Anies Baswedan.

Dwi mengatakan bahwa penanam pohon merupakan bentuk dukungan untuk menjaga keberinbangan dengan alam. Bagi, Dwi pohon merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

“Kami menyadari pentingnya keberimbangan dengan alam. Pohon merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita,” beber dia.

Tidak hanya itu, lanjut Dwi, pohon yang ditanam juga merupakan tanda kasih untuk kawasan pantai baru ini dari para pegiat lingkungan dan dunia usaha.

“Dan oksigen yang dihasilkannya memberi kehidupan berkelanjutan untuk setiap (diri) kita,” ujar Dwi

Share.

Comments are closed.