Jakarta, Teritorial.Com – Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pelaku kerusuhan 21-22 Mei 2019 didatangkan dari beberapa daerah seperti Aceh, Banten, dan Lampung. Pihak Kepolisian juga masih menyelidiki siapa yang mengundang serta membayar mereka untuk melakukan aksi ricuh pada 21-22 Mei 2019.
“Ada kelompok dari Lampung, Banten, dan Aceh. Nanti akan diungkap siapa yang mengundang mereka ke sini dan siapa yang membiayai,” ujar Kapolri, Kamis 6 Juni.
Kapolri menegaskan pihaknya telah membedakan kelompok massa yang melakukan aksi damai dengan kelompok massa yang menyebabkan kerusuhan pada saat 21-22 Mei.
“Kami sudah bisa membedakan antara aksi damai dalam bentuk ibadah, buka puasa, dan tarawih, dengan aksi yang memang sengaja anarkis, rusuh, menyerang petugas. Ini ada dua segmen berbeda,” ujar Tito.
Sebelumnya, pasca kerusuhan 21-22 Mei 2019, pihak Kepolisian telah menahan sejumlah 441 orang, yang diduga sebagai pelaku kerusuhan. Dalam perkembangan penyelidikan, Polri juga masih memetakan siapa saja aktor yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Selain itu, Tim pencari fakta atau tim investigasi juga tengah bekerja untuk mengungkapkan siapa dalang dibalik kerusuhan 21-22 Mei yang terjadi di depan kantor Bawaslu dan sejumlah titik di Jakarta.
