Jakarta, Teritorial.com – Ajang esports bertajuk Mobile Legends: Bang Bang Professional League – Indonesia (MPL-ID) kembali digelar untuk musim keempat. Penyelenggaraan kali ini mengadopsi model liga waralaba yang menjadikan MPL-ID sebagai kompetisi esports pertama Asia Tenggara dengan model ini.
Model ini bertujuan untuk membangun keamanan finansial untuk tim dan pemain sekaligus menerapkan struktur sistematis dalam industri espprts demi tercapai ekosistem esports yang berkelanjutan. “Transisi musim keempat menggunakan liga waralaba akan mengatasi banyak masalah yang dihadapi peserta di musim sebelumnya. Seperti standarisasi kontrak antara tim dan pemain. Dengan status tim yang permanen, memungkinkan penerapan standar untuk lindungi semua pihak,” ujar Marketing Director MPL-ID, Dylan Chia, Selasa (23/7/2019). Dylan mengatakan, situasi ini akan memudahkan untuk menciptakan fondasi yang kokoh untuk tujuan jangka panjang kelangsungan esports di Indonesia.
Di musim kermpat kali ini, akan memainkan delapan pekan pertandingan reguler mulai 23 Agustus hingga 13 September 2019, secara offline di XO Hall, Tanjung Duren. Sedangkan untuj Grand Final akan digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 26-27 Oktober 2019. Liga ini akan menampillan juara musim ketiga, Onic Esports beserta tujuh peserta permanen, yakni Alter Ego, Aura, Bigerton Esports, Evos, Geek Fan, Genflix Aerowolf dan Rex Regun Qeon.
Model waralaba ini akan memberikan slot permanen dalam liga pada setiap tim, dengan biaya US$ 1 juta yang dibayarkan satu kali. “Dengan sistem keamanan finansial, standarisasi peraturan dan regulasi baru yang lebih baik, liga dapat memaatukan akuntabilitas dalam manajemen tim,” kata Regional Esports Director of Mobile Legends, Logan Shaw dalan kesempatan yang sama. Dia menambahkan, sistem ini akan mengatasi rotasi pemain yang berulang kali karena perekrutan yang terjadi sebelumnya.
Pihak Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) akan menginvestasikan dana sebesar US$ 8 juta untuk mengembangkan komunitas esports MLBB di Indonesia. Selain itu, investasi tersebut untuk pengembangan lebih lanjut ekosistem esports di luar MPL.”Meski kompetisi profesional, perlu dibangun ekosistem esports dari tingkat dasar,” imbuh Logan.