Teritorial.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangaka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Jakarta pada hari Jumat (16/9/2019). Pidato tersebut disampaikan pada sidang bersama dengan DPR dan DPD. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi memakai pakaian adat sasak dari Nusa Tenggara Barat.
Penggunaan pakaian adat tersebut dilakukan Jokowi untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta, dan bukan hanya Pulau Jawa saja. Ia ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat Indonesia bahwa Indonesia merupakan seluruh pelosok Tanah Air dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Pada pidatonya Jokowi mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu demi memajukan Indonesia di dalam satu visi “Indonesia Maju”. Ia juga menekankan bahwa pembangunan yang dilakukan harus Indonesia sentris, yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara.
Namun Jokowi mengaku bahwa Presiden dan wakil presiden tidak mungkin bisa sendirian memajukan Indonesia. “Indonesia Maju bukan hanya karya presiden dan wakil presiden, bukan hanya karya lembaga eksekutif lembaga legislatif ataupun yudikatif saja,” kata Jokowi.
Menurutnya keberhasilan Indonesia akan bergantung pada karya pemimpin agama, budayawan, dan para pendidik. Tidak hanya itu para pelaku usaha, buruh, pedagang, inovator maupun petani, nelayan dan UMKM, serta seluruh karya anak bangsa juga akan memberikan sumbangsihnya pada kemajuan Indonesia.
Jokowi kembali menegaskan bahwa kecepatan dalam meraih cita-cita adalah peran bersama. Ia meminta agar seluruh partai politik di Indonesia, termasuk yang tidak mendukungnya di Pemilu lalu, ikut memberi kontribusi.
“Peran PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Nasdem, PKB dan PPP, Perindo, PSI dan Hanura, PBB dan PKPI. Dan jangan lupa juga peran Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat serta PAN, Partai Berkarya dan Partai Garuda,” kata Jokowi disambut tepuk tangan para peserta sidang.
Presiden mengaku bahwa dirinya yakin jika seluruh pihak sepakat dengan satu visi Indonesia Maju maka Indonesia mampu melakukan lompatan kemajuan, lompatan untuk mendahului kemajuan bangsa lain.
Dalam pidatonya, Presiden mengatakan akan memimpin lompatan kemajuan tersebut. “Sebagai Kepala Negara yang merangkap Kepala Pemerintahan. Sebagai Presiden dalam sistem Presidensial yang dimandatkan konstitusi, saya mengajak kita semua untuk optimistis dan bekerja keras,” ujarnya.