Wamena, Teritorial.Com – Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan duka atas jatuhnya korban jiwa dalam kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) lalu. Hingga Rabu (25/9) jumlah korban jiwa dilaporkan bertambah menjadi 30 orang.
“Pemerintah Papua dan masyarakat Papua mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada hari Senin (23/9/2019),” ujar Lukas setelah mengunjungi para korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019),seperti dikutip dalam Serambinews.com.
Lukas menyesalkan kerusuhan Wamena yang menggunakan siswa SMA yang seharusnya tengah mengikuti ujian tengah semester. Lukas menegaskan tidak ada pihak yang bisa merongrong kedaulatan Papua yang tidak bisa terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“NKRI itu sudah final dan tidak boleh kita terpengaruh dengan isu-isu yang datang. Saya harap masyarakat tenang. Selama TNI dan Polri menjamin keamanan masyarakat, tidak boleh ada gerakan tambahan yang dilakukan masyarakat,” ujar Lukas.
Lukas mengimbau kepada semua pihak yang mengganggu keamanan di Papua selama ini dapat segera menyerahkan diri.
Selanjutnya, pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena Senin (23/9) lalu, ribuan warga dilaporkan telah memadati Pangkalan TNI AU Manuhua Detasemen Wamena untuk mendapatkan tiket penerbangan pesawat Hercules milik TNI AU.
Ribuan masyarakat merasa terancam pasca insiden demo anarkitis yang dilakukan oleh para pelajar SMA, Senin (23/9) lalu.
Mengutip Kompas.com, sejak Selasa (26/9) kemarin penerbangan domestik telah dibuka. Namun, karena jumlah warga yang cukup banyak, maka tidak mampu mengangkut ribuan warga yang ingin keluar dari Kabupaten Jayawijaya.