Ambon, Teritorial.Com – Inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI dalam menanggulangi dampak korban bencana alam gempa bumi di Maluku menuai dukungan hampir seluruh BUMN untuk menyampaikan partisipasi sumbangan. Sumbangan berupa uang maupun barang telah tercatat mencapai kurang lebih Rp1,5 Miliar.
Melalui Kepala Bidang Monitor dan Evaluasi Biro TanggungJawab Sosial KBUMN, Sandra Firmania, di bawah pengawasan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal, selama mengevaluasi pendistribusian ke daerah hari pertama, menyampaikan kepada BUMN bahwa WIKA telah berusaha menyisir daerah terdampak gempa bekerjasama dengan Pemda Maluku, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, dan beberapa NGO. Saat ini masih terus dilakukan penyisiran daerah-daerah yang belum terjangkau bantuan baik dari pemerintah atau pun swasta.
Posko yang terletak di Wayame sudah beberapa hari terakhir nampak sibuk karena aktivitas pendistribusian. Posko ini berdiri sejak per 28/09/2019 lalu menyusul dipercayanya WIKA oleh Kementerian BUMN untuk bertindak sebagai koordinator tanggap bencana paska gempa berkekuatan 6,8 SR yang menerjang sejumlah pulau di Provinsi Maluku pada Kamis (26/9).
Dengan keberadaan posko induk ini, Perseroan ingin memastikan bahwa semua bantuan yang dihimpun dari WIKA maupun perusahaan BUMN lain dapat dikelola dengan baik dan disalurkan dengan tepat sasaran maupun jumlah.
Untuk itu, WIKA telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun Pemerintah Daerah untuk mengidentifikasi titik-titik penyaluran sekaligus jenis bantuan yang dianggap mendesak untuk segera dipenuhi. Daerah sasaran meliputi Seram, Liang, Waai, Negri Waai, Tulehu, Leahari, Hutumuri, Haruku, Wakal, Kabaw dan lain-lain.
Hingga Selasa (1/10), bantuan terus berdatangan dan disalurkan oleh perusahaan BUMN yang mana sebagian besarnya berupa sembako, tenda, terpal dan selimut. Bantuan-bantuan seperti ini dibutuhkan terutama oleh para korban yang berada di lokasi pengungsian akibat rumah mereka yang hancur dan tidak lagi layak untuk dihuni.
Dengan 3 wilayah administratif yang terdampak yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat, diharapkan bantuannya bisa disalurkan secara merata.
Dukungan yang didapat melalui sinergi BUMN, para relawan atau NGO serta pemerintah daerah akan semakin memperluas ruang gerak untuk mencapai lokasi-lokasi yang dari segi medan dan aksesibilitas sulit untuk dijangkau.