Tangsel, Teritorial.Com – Siti Nur Azizah menampik istilah memanfaatkan jabatan Ma’ruf Amin sebagai ayah sekaligus wakil presiden. Bagi Azizah niat maju dalam Pilkada Tangerang Selatan merupakan panggilan jiwa dengan dorongan orang sekitar. “Membangun politik dinasti? Tidak ada sama sekali,” ucap Siti Nur Azizah.
Usaha menjadi calon wali kota masih dalam tahap penjajakan politik. Abah, sapaan kepada Ma’ruf Amin, diakuinya tidak pernah ikut campur. Justru sempat kaget mendengar rencananya mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil demi maju Pilkada Serentak 2020.
Sudah sejak selesai Pilpres 2019 dirinya memantapkan niat. Baru pada November lalu, Azizah resmi mengundurkan diri sebagai Kepala Bina Masyarakat islam Kementerian Agama. Langkah itu diambil agar tidak ada cap negatif ke depan. “Padahal kalau cuti pun bisa,” ujarnya.
Menyandang status anak wakil presiden, Azizah semakin sering keliling bertemu masyarakat. Sehari lebih kurang 2-3 titik. Dia menyebut dengan istilah ‘Ngampung’. Karena selama ini dia melihat banyak potensi bisa dikembangkan dari wilayah perkampungan di Tangerang Selatan. Walau dirinya menyadari bahwa ketimpangan masih sangat kentara di wilayah tersebut.
Azizah merasa keinginannya untuk maju Pilkada tidak merasa ajang ajimumpung. Dia menegaskan maju sebagai wali kota hanya untuk majukan masyarakat. “Saya meyakini saya meyakini sesuatu yang saya niatkan baik dengan langkah-langkah saya yang baik ya, dan saya wujudkan untuk kemaslahatan banyak orang. Ya saya bismillah. Yakin saya,” kata Azizah.
Pada Pilkada Serentak 2020, keluarga pejabat di Indonesia mulai mengincar posisi kepala daerah. Mereka berlomba-lomba ingin jadi pemimpin mengikuti jejak orang tua. Fenomena ini justru menimbulkan anggapan di masyarakat bahwa ada upaya untuk membangun dinasti politik.