Kendal, Teritorial.com – Menjelang H-2 pekerjaan Jembatan Pelengkung Kali Kutho di perbatasan Batang-Kendal terus dikebut. Progres jembatan yang berada di proyek Jalan tol Batang-Semarang diklaim sudah mencapai 90%.
Jembatan tersebut diperkirakan bisa dilalui arus mudik Lebaran 2018 pada Rabu malam 13 Juni 2018.
Manajer Proyek PT Waskita Karya Batang-Semarang, Muhammad, mengatakan, pembangunan jembatan secara fisik sudah mencapai 90%. Hingga Selasa siang (12/6/2018), kontraktor memasang lantai jembatan sepanjang 50 meter dengan pelat baja.
“Pelat baja nantinya yang dipasang sepanjang 100 meter. Dengan begitu sudah mencapai 50% untuk pemasangan lantai jembatan,’’ katanya, Selasa (12/6/2018) siang.
Dikatakan, jembatan sepanjang 160 meter dan lebar 32 meter itu, bakal dilakukan uji coba oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Rabu siang 13 Juni 2018. Namun, pihaknya masih belum mengetahui Basuki menggunakan kendaraan jenis apa.
“Pak Menteri PUPR berpesan, ingin mencoba kekuatan Jembatan Kali Kutho sebelum dibuka untuk arus mudik. Beliau akan menggunakan kendaraan jenis apa, saya belum tahu,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pemasang pelengkung jembatan tersebut membutuhkan waktu tiga pekan. Sebab, tingkat kesulitannya sangat tinggi. Selain itu pelengkung dirangkai di lokasi. “Waktu tiga pekan itu sangat cepat. Jembatan ini berbeda dengan Jembatan Holtekamp di Papua. Pelengkung Jembatan Holtekamp hanya dua dimensi, sedangkan di Kali Kutho bentuknya tiga dimensi dan pemasangannya juga rumit,” jelas Muhammad.
Sementara itu Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pembangunan jembatan hampir mencapai 100% dan mudah-mudahan pada Selasa (12/6/2018) malam bisa tersambung meski sifatnya mungkin satu lajur. Namun, jika terjadi antrean kendaraan, bisa diarahkan keluar melalui jalur pantura.
“Dari keterangan Dirut Jasa Marga dan setelah saya melihat bahwa ini sudah selesai hingga 90% pengerjaan, untuk dapat dilaluinya saya harap nanti malam bisa dilalui atau besok dimungkinkan bisa dilewati,” jelas Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa, Rabu (12/6/2018).
Sementara mekanisme penggunaan setelah Jembatan Tol Kali Kuto beroperasi, Kakorlantaas menjelaskan bahwa exit Tol Gringsing akan ditutup namun bersifat situasional dan arus kendaraan yang berada di Tol Fungsional untuk melintas Jembatan Kali Kuto akan dilakukan penyempitan jalan. Disisi lain jika terjadi lonjakan kendaraan kembali, maka exit Gringsing akan dibuka dan pemudik nantinya akan langsung diarahkan ke jalur arteri atau menggunakan pantura.
Namun meski kondisi telah normal dan Exit Gringsing ditutup, pemudik dengan tujuan Kendal dan Gringsing diperbolehkan untuk turun di Exit Gringsing.Sedangkan Struktur Jembatan Kali Kuto nantinya masih bersifat sementara dengan model alas yang digunakan adalah Plat baja setebal 2 centimeter.
“Untuk sementara ini akan digunakan oleh 1 lajur kendaraan saja dan 1 lajur tetap keluar di exit Gringsing, tapi jika sepi exit Gringsing akan kita tutup dan pemudik di arahkan untuk terus melintas di Tol fungsional jadi tidak lagi masuk pantura, karena semakin mendekati lebaran saya rasa pemudik sudah mulai berkurang,” ungkap Kakorlantas. (SON)