Jakarta, Teritorial.Com – Terhitung sejak tanggal 1 Agustus kemarin sanksi denda Tilang terhadap pelanggar aturan ganjil genap disejumlah perluasan titik ruas jalan Jakarta yang baru telah diberlakukan.
Jika pada saat sosialisasi sebelumnya dikatakan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku saat perayaan Asian Games 2018, kini isu yang berkembang bahwa ada keinginan pemerintah daerak DKI Jakarta bakal dipermanenkan usai Asian Games 2018.
Sebagaimana kebijakan pelarangan Sepada Motor yang tidak boleh melintas di Jl Thamrin saat di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, jika benar kebijakan ganjil genap tersebut akan dibuat permanen maka Pemprov DKI saat ini tak ubahnya seperti di era kepemimpinan Gubernur sebelumnya.
Perlu diingat kembali bahwa Gubernur Anies Baswwedan saat mencabut Perda mengenai pelarangan motor melintas di Jl Thamrin berujar bahwa hal tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan keadialan bagi seluruh pengendara motor yang melintas di Ibukota.
Menjadi pertanyaan adalah jika benar-benar nantinya kebijakan perluasan ganjil genap terhadap sepeda motor dipermanenkan setelah perayaan Asian Games 2018, lalu kemana ucapan Gubernur Anies soal mewujudkan keadialan bagi seluruh pengendara motor yang melintas di Ibukota.
Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, kebijakan itu tidak diusulkan selama 15 jam seperti yang berlaku saat Asian Games 2018 ini. Artinya, hanya titik lokasinya saja yang rencananya bakal dipermanenkan.
Namun, hal ini harus terlebih dahulu dilakukan evaluasi bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya. Sejauh ini, ganjil-genap baru akan ditambah sampai pelaksanaan Asian Para Games 2018 yang dimulai pada 6 Oktober 2018 mendatang.
“Bila dipermanenkan bisa dipakai Senin-Jumat dua segmen, yakni 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB. Nanti dievaluasi dahulu setelah Asian Paragames 2018, baru usulan saya. Seumpamanya Asian Para Games 2018 diberlakukan lagi ada Pergub lagi,” Andri pada wartawan, Rabu (1/8/2018).
Menurut Andri, kebijakan itu juga perlu bagi para atlet difabel, apalagi venue untuk Asian Para Games 2018 lebih banyak. Nantinya terdapat perbedaan kebijakan perluasaan ganjil-genap selama Asian Para Games 2018.
Pada pelaksanaan Asian Para Games 2018 waktu berlaku normal seperti kebijakan ganjil-genap awal, tidak 15 jam. Rencana pelaksanaan kebijakan perluasan ganjil-genap itu akan dilakukan tanpa jeda antara pelaksanaan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
“Di Asian Games diberlakukan, dan Asian Para Games diberlakukan, venuenya lebih banyak Para Games. Saya usulkan, ada rentang satu bulan dari 2 September-6 Oktober kan. baru usulan, jangan dicabut, kalau dicabut ganjil genapnya nanti susah lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf menambahkan, pihaknya belum bisa mengomentari soal rencana tersebut lantaran belum adanya kajian akan hal tersebut.”Itu belum, ganjil-genap cuma buat Asian Games. Saya belum berani menyampaikan sebelum ada kajian,” ucapnya.