Timika, Teritorial.com – Sejak penerjunan satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) Selasa (16/1/2018) lalu, dari laporan terkini mengatakan pelayanan imunisasi telah dilakukan terhadap 1.871 orang, penanganan gizi buruk 22 orang, pengobatan campak 121 orang, malaria 4 (empat) orang, TBC 4 (empat) orang, dyapesia 3 (tiga) orang dan pengobatan tetanus 1 (satu) orang serta transfusi darah 1 (satu) orang.
Kesulitan dalam berkomunikasi menjadi kedala utama sehingga data jumlah warga yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas Kesehatan TNI yang bertugas di Distrik-Distrik wilayah Kabupaten Asmat, belum seluruhnya dapat dilaporkan ke Posko Kesehatan utama.
Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan yang terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan diterjunkan ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat dengan menggunakan speed boat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.
Para dokter spesialis dan paramedis yang tergabung dalam Tim Kesehatan Gabungan, mendatangi rumah-rumah warga di kampung-kampung wilayah Asmat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara langsung bagi warga yang terkena wabah penyakit.
Disamping itu, Satgas Kesehatan TNI KLB juga menempatkan dua dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, dikarenakan jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit tersebut sangat banyak.
Menurut Letkol Ckm dr. Rachmanto HS.,Sp.A, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain. “Mereka juga mengalami komplikasi radang paru, malaria dan TB. Penyembuhan pasien seperti ini perlu waktu lama dan terapi komprehensif”, tegasnya.
“Gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat yang masih minim”, ucapnya. (SON/puspenTNI)