Anggota TNI Pingsan Setelah Jaga Kotak Suara

0

Surabaya, Teritorial.com – Setelah melakukan pengamanan kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Surabaya, seorang anggota TNI Angkatan Darat bernama Praka Yudha Agnie dilaporkan kehilangan kesadaran.

Diberitakan sebelumnya bahwa Parka pingsan akibat makanan sahur yang diterimanya dari Polsek Kenjeran. Namun berita terebut diklarifikasi dalam website kemenkominfo sebagai berita disinformasi.

Dilansir dari Viva.com, sejak kamis, 14 Mei 2019, Parka bertugas di Polsek Kenjeran untuk mengamankan kotak suara. Pada tanggal 16 Mei 2019 diketahui Parka makan sahur di polsek kenjeran. Seteah itu ia sempat melaksanakan shalat subuh dan melanjutkan penjagaan.

Sekira pukul 08.00 WIB, Praka Yudha istirahat. Sekira pukul 12.00 WIB, bukannya bangun dari tidur, dia malah tidak sadarkan diri dengan kondisi mulut berbusa.

Kemudian Parka dibawa ke RSUD dr Muhammad Soewandhie Surabaya. Menurut pihak rumah sakit, berdasarkan hasil CT-scan Praka Yudha mengalami pendarahan otak ICH (Intracerebral hemorrhage).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan bahwa musabab pendarahan otak yang dialami oleh Praka Yudha sudah dianalisis. Dia menyarankan agar meminta penjelasan soal itu kepada pihak dokter yang menangani.

“Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar,” ujarnya.

Banyaknya petugas kPPS yang sakit dan meninggal hingga kini masih menjadi misteri. Pihak KPU hanya menjelaskan bahwa kematian dan korban yang jatuh sakit disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan sehingga mereka kelelahan.

Hingga saat ini, dilansir dari Kompas.com, dikatakan bahwa berdasarkan data Kemenkes, jumlah petugas KPPS yang meninggal mencapai 527 orang sementara 11.239 orang sakit.

Share.

Comments are closed.