TERITORIAL.COM, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episentrum gempa berada 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 kilometer.
Getaran terjadi pukul 19.54 WIB, disusul gempa susulan M 2,1 pada pukul 20.16 WIB. Meski berkekuatan sedang, guncangan tersebut menimbulkan kerusakan dan mengganggu aktivitas transportasi di kawasan Jabodetabek
Mushala Rubuh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat adanya kerusakan signifikan pada bangunan ibadah. Sebuah mushala yang terletak di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, mengalami kerusakan parah hingga ambruk akibat guncangan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, memastikan tidak ada korban dalam insiden tersebut. “Satu fasilitas ibadah di Desa Sukabungah rusak berat, namun tidak ada korban,” ujarnya pada Rabu malam.
Saat ini, tim gabungan masih melakukan pendataan di sejumlah titik terdampak bersama aparat kecamatan. Koordinasi juga dijalankan dengan BMKG dan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk memantau situasi lanjutan.
Operasional KRL Sempat Terhenti
Operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek mengalami gangguan sementara pascagempa. Sebagai langkah antisipasi keselamatan, PT KAI Commuter menghentikan seluruh perjalanan untuk melakukan inspeksi menyeluruh pada infrastruktur rel dan jembatan.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa pemeriksaan keamanan rampung dilakukan pada pukul 20.28 WIB. “Pemeriksaan rampung pukul 20.28 WIB, hasilnya jalur dalam kondisi aman. Operasional kembali normal pada pukul 20.35 WIB,,” terangnya.
Joni menegaskan bahwa penghentian operasional merupakan prosedur standar yang harus dijalankan demi menjamin keselamatan penumpang. “Faktor keamanan adalah prioritas utama dalam operasional kami,” imbuhnya.
8 Jadwal Whoosh Dibatalkan
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) juga terkena imbas langsung dari peristiwa gempa. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memutuskan membatalkan 8 jadwal perjalanan dalam rentang waktu 20.00 hingga 21.25 WIB pada malam hari tersebut.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa keputusan pembatalan diambil setelah sistem peringatan dini gempa (earthquake early warning system) mendeteksi guncangan di sepanjang jalur Whoosh.
“Kami membatalkan 8 perjalanan yang belum berangkat pada rentang waktu tersebut sebagai upaya preventif,” kata Eva dalam keterangannya.
KCIC menjamin penumpang yang terdampak pembatalan mendapat kompensasi penuh berupa pengembalian 100 persen biaya tiket atau dialihkan ke moda transportasi alternatif. Proses refund dapat dilakukan di loket stasiun hingga H+3 setelah jadwal keberangkatan semula, dengan dana dikembalikan maksimal dalam 15 hari kerja.
Operasional Kembali Normal
Keesokan harinya, KCIC mengumumkan operasional Whoosh telah kembali normal dengan 62 jadwal harian seperti biasa. Sebelum beroperasi kembali, pihak operator melakukan inspeksi komprehensif menggunakan rail car dan comprehensive inspection train (CIT) untuk memeriksa kondisi jalur, jembatan, terowongan, dan sistem kelistrikan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir terkait keamanan operasional Whoosh setelah penyesuaian jadwal pascagempa kemarin,” tegas Eva.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bekasi terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait mengenai perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut.