Jakarta, Teritorial.com– Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2023 menyelenggarakan Ethnowellness Nusantara (ETNA) Betawi sebagai destinasi wisata kesehatan tradisional Indonesia dan kompetisi ETNA Betawi di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 21 September 2023.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum Board of ETNA, Agnes Lourda Hutagalung mengungkapkan tentang penelitian cerita rakyat bertemu dengan manuskrip kerajaan di mana kearifan lokal berpadu dengan teknologi.
Menurut Lourda, ajang ini bertujuan untuk menjunjung tinggi akhlak, karakter dan harkat martabat bangsa sebagai sikap utama.
“Menjadikan Indonesia sebagai salah satu wellness destination of the world. Mengibarkan budaya kesehatan Indonesia, bersaing dengan Ayurveda India atau TCM yang sudah sangat mapan bahkan dengan fakultas kedokterannya masing-masing, maupun bersaing dengan kompetitor berat lainnya, seperti Thailand, Jepang, dan lainnya,” paparnya.
Selain itu, Lourda mengatakan, event ini bertujuan untuk menjual wellness medis Indonesia yang memang siap jual, meningkatkan kualitas tourism, mengangkat dan memberdayakan local wisdom (budaya kesehatan), alam, olah tubuh dan jiwa sebagai kekuatan pariwisata Indonesia.
“Tujuan utama lainnya selain menjaga keseimbangan alam, menuju zero carbon tourism, pemerataan ekonomi pariwisata Indonesia, juga memastikan pemberi pelayanan pariwisata ETNA, pekerja pariwisata ETNA, bersertifikasi yang kompetitif berbanding standar internasional,” jelasnya.
Ia menegaskan, dalam ajang ini hanya menjual usaha pariwisata yang telah sesuai dengan standar yang membanggakan Indonesia di mata dunia.
Dia juga mengatakan program kerja umum dalam ETNA ini dengan melakukan kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan, riset, humas, promosi, publikasi event, pameran & pagelaran, mengatur permasalahan hukum dan advokasi, serta membina baik hubungan luar negeri untuk kegiatan terkait kemajuan etna.
Kegiatan Ethnowellness Betawi ini, lanjut Lourda memiliki dasar pertimbangan bahwa Jakarta after 2024 dengan Perda No. 4/2015, Pergub 229/2016, Perhub 11/2017 dan Board ETNA yang terdiri dari 35 asosiasi.
“Target kegiatan ini satu pusat Etna Betawi, 50 Klinik Wellness (Perdaweri) dan 50 Spa Wellness (AHLI, Perdaweri, ADEWI),” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia IWTIF 2023, Dr. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A mengatakan, Warisan budaya kesehatan itu berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa di Nusantara yang kemudian disebut sebagai Ethnowellness Nusantara (ETNA).
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah, memiliki warisan budaya kesehatan tradisional yang sangat kaya.
Dengan demikian, dengan tersebarnya Ethnowellness Nusantara (ETNA) di seluruh Nusantara bisa menjadi destinasi wisata kesehatan tradisional yang menakjubkan.
“ETNA adalah perpaduan yang menarik antara budaya, kesehatan, dan warisan leluhur menjadi pranata kesehatan tradisional Indonesia yang perlu diangkat ke tingkat global sejajar dengan sistem kebugaran dunia yang kini sudah sangat mapan,” jelasnya.
Selain itu, ETNA sebagai sebuah pranata kesehatan tradisional ya g berakar pada kearifan lokal suku-suku bangsa di Indonesia yang khasiatnya telah terbukti membuat bangsa Indonesia yang menjadi konsumennya sehat, bugar dan tahan terhadap serangan penyakit.
“Pengetahuan tentang keunggulan ETNA perlu disebarkan terus agar Indonesia menjadi tujuan wisata kebugaran bagi wisatawan berkualitas. Seluruh komponen masyarakat, terutama tokoh-tokoh yang telah diberi penghargaan ini penjadi sangat penting peranannya dalam mengangkat ETNA pada tataran Internasional,” paparnya.
Jajang menegaskan bahwa kini pihaknya bangga melihat pertumbuhan pesat ETNA dari awal ditemukenali 9 ETNA.
“Sekarang sudah berkembang menjadi 15 ETNA dan berkomitmen untuk terus mengembangkan seluruh perawatan tradisional di seluruh Indonesia,” katanya.
15 ETNA yang telah ditemukenali tersebut diantaranya berasal dari daerah :
1. Minang
2. Batak
3. Jakarta
4. Sunda
5. Jawa
6. Peranakan Semarang
7. Madura
8. Bali
9. Ambon
10. Banjar
11. Dayak
12. Bugis
13. Minahasa
14. Papua
15. Timor