Pamekasan, Teritorial.com – Ajang final Karapan Sapi Piala Presiden 2023 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut dipicu karena penonton tak terima dengan hasil putusan juri panitia saat babak penentuan final memperebutkan juara satu, dua dan tiga yang diikuti 24 pasang sapi karap terbaik dari empat kabupaten di Madura.
Akibatnya sejumlah penonton meluapkan emosinya dengan masuk ke area lapangan dan membawa senjata tajam.
Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga orang terluka akibat terkena sabetan senjata tajam. Sebagaimana pengakuan Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat.
“Satu orang parah, berangkat dirujuk ke Surabaya, yang dua kondisinya stabil,” kata Farhat dalam keterangannya.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf sebagai bagian dari pihak penyelenggara meminta panitia untuk tidak mengumumkan juara tersebut. Khawatir hal tersebut justru memicu kericuhan lebih besar. Demi menjaga kondusifitas dan keamanan pengumuman tersebut akan dilakukan kemudian hari dengan kembali mempertemukan beberapa pihak tertentu.
Menurut Farid kericuhan tersebut diduga dipicu karena salah paham antarpenonton. Padahal juri dan hakim punya aturan sendiri.
“Sementara pemilik sapi tidak terima yang terjadi di lapangan,” ujar Farid, Minggu (8/10).
Dia menyampaikan penonton karapan sapi sudah dilarang membawa senjata tajam. Akan tetapi setelah karapan dimulai diduga ada penonton masuk tanpa sepengetahuan petugas.
“Tapi sebelumnya sudah ada pemeriksaan,” katanya.